Rohmat Mulyana Beberkan Alasan Makassar Jadi Ajang Pentas PAI IX 2019

  • Bagikan

Asrama Haji Sudiang Makassar mendadak menjadi miniatur Penduduk Indonesia. 34 Provinsi se-Indonesia dari Sabang sampai Merauke hadir mengikuti event 2 tahunan yang digelar oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI.

Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) berlangsung mulai 9-14 Oktober 2019.  Pentas PAI dibuka secara resmi oleh Menteri Agama didampingi ibu Trisna Willy Lukman bertempat di Asrama Haji Sudiang Makassar, (Kamis, 10/10/19).

Drum Band dari MTs Model Makassar dan SMAN 2 Makasar membuka iringan defile kontingen peserta Pentas PAI menuju Aula Arafah. Mereka merupakan siswa SD, SMP, dan SMU yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Kegiatan dua tahunan ini diikuti oleh 1.066 siswa tingkat SD, SMP, dan SMA.

Cabang yang dilombakan dalam Pentas PAI Nasional IX, yaitu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ), Lomba Pidato PAI, Musabaqoh Hifzhil Quran (MHQ), Lomba Cerdas Cermat PAI, Lomba Kaligrafi Islam, Lomba Seni Nasyid, Lomba Debat PAI, Lomba Kreasi Busana. Juga dilombakan Cerita Remaja Islam, serta Karya Ilmiah Remaja PA pada kali pertama di ajang Pentas PAI tingkat Nasional. Even ini akan ditutup pada Minggu 13 Oktober 2019. Sejumlah alasan Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi lokasi Pentas PAI ke-9 tahun 2019.

“Bagi saya, Makassar merupakan kota yang strategis dan inspiratif,” ujar Rohmat Mulyana Sapdi, Direktur PAI Ditjen Pendis Kemenag, di sela gelaran Pentas PAI di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulsel, Jumat (11/10).

Menurutnya ditetapkannya gerbang Indonesia Timur ini merupakan kota tua yang memiliki akar sejarah yang kuat dan peradaban yang luhur.

“Bisa kita saksikan pada saat upacara pembukaan kemarin. Para siswa menampilkan drama kolosal berlatar sejarah di masa silam,” ujar mantan Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini.

Makassar, lanjutnya, juga terkenal melahirkan ulama besar, yakni Syekh Yusuf Al-Makassari. Jejak Syekh Yusuf ini bahkan bisa ditelusuri hingga mancanegara.

“Beliau merupakan ulama nusantara yang sangat dikagumi dan dihormati pada zamannya,” ungkap Rohmat.

Pria asal Tasikmalaya Jawa Barat ini menambahkan, Makassar ditempati perhelatan akbar para ulama melalui Muktamar ke-32 Nahdlatul Ulama tahun 2010 silam. Kebetulan lokasinya di Asrama Haji Sudiang ini.

“Makassar juga menjadi etalase wilayah timur Indonesia. Daerah ini mempertemukan berbagai wilayah sekitar karena bisa dibilang posisinya di tengah-tengah Indonesia,” tandas tambah mantan pengurus PP LP Ma’arif NU ini.

Secara khusus, Rohmat bersyukur Pentas PAI dihadiri ribuan orang. Selain itu, hampir semua perwakilan kabupaten buka stand di Education Expo yang sempat ditinjau Menag Lukman Hakim Saifuddin usai membuka resmi acara.

“Mulai Kabupaten Maros di depan pintu gerbang utama, hingga Kabupaten Barru di ujung belakang. Semua ramai saya lihat kemarin meski cuaca lumayan panas tapi masyarakat tetap antusias,” ujarnya bangga.

  • Bagikan