Oleh: Uswatun Khasanah
(Mahasiswi Psikologi Universitas Pendidikan Muhammadiyah, Sorong)
Generasi Milenial disebut juga generasi Y menurut para pakar digolongkan berdasarkan tahun awal dan akhir. Penggolongan generasi milenial atau generasi Y terbentuk bagi mereka yang lahir pada 1980-1990 dan seterusnya. Motivasi yang dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang tinggi pula karena hasil belajar tentu sangat dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa.
Apabila melihat berbagai karakteristik yang dimiliki generasi milenial, tampaknya kehidupan dari generasi ini sungguh terjamin dan menyenangkan. Bagaimana tidak, kemajuan teknologi yang pesat, kehidupan yang super dinamis, dan perkembangan alat telekomunikasi telah membantu mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, sering tidak kita sadari bahwa dunia ini semakin kejam dan penuh dengan tantangan baru yang harus dihadapi. Tingginya tingkat mobilitas antar negara sebagai dampak dari globalisasi dan dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 menyebabkan persaingan untuk dapat survive di dunia ini menjadi lebih keras. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus bangsa, generasi milenial di Indonesia tidak boleh kalah dalam persaingan dengan anak-anak muda dari negara lain. Pendidikan yang tinggi saja ternyata tidak cukup, anak muda Indonesia generasi milenial harus dibekali dengan berbagai pengalaman dan soft skills yang baik. Dan menjadi pribadi yang kreatif, aktif, dan inovatif tentu harus dimiliki dalam jiwa anak muda. Itu adalah syarat utama bagi generasi millennial untuk dapat bersaing dan menghadapi berbagai tantangan di dunia yang semakin dinamis ini.
Anak dengan generasi milenial ini cenderung hanya bermalas – malasan tidak ada kemauan tersendiri dari dalam diri dan memulai kan niat untuk belajar, zaman yang semakin canggih teknologi yang selalu berkembang tentu membuat anak – anak hanya bermain gadget mereka apalagi saat ini sekolah memperbolehkan siswanya membawa handphone padahal di perpustakaan tentu tentu banyak buku yang dapat dibaca dan menambah wawasan tetapi karena tak ada niatan para pelajar untuk belajar maka buku tersebut tidak akan berarti apa – apa.
Zaman sekarang, remaja cenderung malas untuk belajar dan memilih untuk melakukan aktifitas lain yang menurut mereka menarik seperti bermain game padahal sebenarnya hal tersebut tidak membawa pengaruh baik karena bisa menyebabkan kecanduan. Para remaja yang malas belajar tentu memiliki alasan yang berbeda, ada yang merasa tidak bermanfaat, membuang waktu, dan merasa lelah dengan nilai yang selalu buruk padahal jika difikir nilai tidak akan jelek kalau pelajar memiliki niat belajar dengan serius dan niat yang tinggi untuk selalu menggali ilmu bukan hanya ilmu yang diberikan guru tetapi ia dapat menggali sendiri melalui buku bacaan apalagi era yang sekarang handphone dapat membuka situs apapun untuk memperoleh informasi ilmu yang dapat berguna bagi dirinya dan menaikkan prestasinya.
Menaikan prestasi tidak semata-mata hanya dengan memberikan pengajaran kepada anak muda tetapi juga harus dengan memotivasi belajarnya. Motivasi merupakan bentuk mempelopori seseorang terutama perilakunya agar terdorong untuk melakukan peningkatan belajar dibidang akademik. Motivasi tentu sangat penting diberikan apada setiap pelajar karena dengan adanya motivasi tentu akan tercipta semangat belajar. Di zaman yang serba IT ini, pendidikan hanya menjadi kata baku untuk memperoleh ijazah. Para generasi milenial cenderung menganggap bahwa pendidikan hanya kewajiban belajar 12 tahun kemudian sudah, tidak menghasilkan apa – apa bahkan ilmu yang didapat pun hanya seadanya sesuai yang diajarkan oleh guru tanpa menggali dan mengkaji ilmu itu sehingga menjadi suatu manfaat.
Membangkitkan dorongan kepada pelajar untuk belajar dengan memberikan motivasi dan dorongan yang maksimal dan pelajar akan merasa bahwa dirinya terperhatikan dan dianggap bermanfaat bagi bangsa ini. Membangitkan semangat belajar dalam diri pelajar apalagi di era yang serba modern ini mungkin agaklah sulit karena banyak pelajar menggangap bahwa belajar hanya menghabiskan waktu secara percuma tetapi sebenarnya belajar itu sangat penting karena dengan belajar pelajar akan pandai dan dapat mengolah ilmu dengan baik sehingga ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi dirinya serta bangsa ini.
Oleh karena itu, diperlukan generasi yang dapat berguna bagi bangsanya dimulai dari sekarang yaitu belajar. Karena kualitas suatu bangsa ditentukan oleh kecerdasan dan pengetahuannya, semakin banyak seseorang membaca maka akan semakin banyak pula pengetahuan yang ia peroleh karena pada zaman yang semakin berkembang ini yang dibutuhkan adalah seseoran yang dapat berfikir kritis dan megetahui teknologi dan informasi oleh karenanya seseorang harus dilatih dengan membaca dan belajar karena untuk menciptakan generasi milenial yang literat tidak muncul begitu saja tetapi memerlukan proses panjang dan tidak semata-mata generasi itu langsung melakukannya tetapi harus ada kebiasaan dan tentu motivasi yang mendsarinya. Membentuk kebiasaan belajar yang baik, kepada pelajar dengan cara belajar yang baik melalui belajar secara individu atau berkelompok karena jika berkelompok diharapkan pelajar akan termotivasi saat melihat temannya interaktif dan belajar dan hal tersebut diharapkan dapat memunculkan motivasi belajar. Motivasi belajar untuk pelajar merupakan hal yang sangat penting bagi pencapaian prestasi yang baik. Memotivasi pelajar dalam belajar tentu saja kewajiban seorang guru tentu orang tua juga diharapkan dapat membantu menumbuhkan semangat bagi anaknya.
Melakukan kegiatan belajar bersama, membuat forum pembelajaran dengan pembagian peran agar semua aktif dalam kegiatan diskusinya, atau ketika sedang mengadakan kuis bagi yang bisa menjawab akan diberi hadiah kemudian berbagi pendapat sehingga pelajar tidak bosan dan akan menimbulkan semangat belajar. Motivasi seperti itulah yang dapat meningkatkan kualitas belajar pelajar dibidang pendidikan mereka. Serta hal tersebut jika terus terjadi tentu akan menjadi hal yang baik sehingga negeri ini dapat melahirkan sumber daya yang baik demi mutu pendidikann yang lebih baik dan membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan bersaing di kanca nasional maupun internasional.
Referensi
Mutia, T. (2018). Generasi Milenial, Instagram dan Dramaturgi: Suatu Fenomena dalam Pengelolaan Kesan Ditinjau dari Perspektif Komunikasi Islam. An-Nida’, 41(2), 240-251.
Hamdu, G. & Agustina, L. (2011). Pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar IPA si sekolah dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 12(1), 90-96.
Permatasari, A. (2015). Membangun kualitas bangsa dengan budaya literasi.