Edisi.Id,Bogor- SMK Wira Buana 1 dan 2 Pabuaran,Bojong Gede,Kabupaten Bogor tawarkan empat program unggulan kepada orang tua murid dan masyarakat
Empat program tersebut yakni TEFA Teaching Facthory penerapan Budaya Industri di Sekolah.
program ke dua yakni I.O.T Inteenet of Thing dan pembuatan Bak Sampah otomatis yang berbasis Industri.
Program ke 3 yakni SMK Membagun Desa/ Kelurahan kerjasama Desa Pabuaran membuat Sistem Absensi berbasis Android.
Program ke empat yakni Smk Wira Buana mencetak program Sekokah Pencetak Wira Usaha.
Kepala Sekolah SMK Wira Buana Dua Herry Saptono ST lebih lanjut mengatakan, Yayasan SMP – SMK Wira Buana 1 dan 2 yakni SMK1 yang dahulu dikenal dengan SMEA mencetak pelajar yang ahli pada bidang Akuntansi Keuangan, otomatisasi Tata Kelola Perkantoran dan Multimedia serta Pemasarana.
Sedangkan wirabuana-2 kompetensi yang pertama Teknik Komputer dan Jaringan kemudian Rekayasa Perangkat Lunak atau RPL dan TKR otomotif dan Teknik Bisnis Sepeda Motor TBSM.
Menyinggung minat murid memasuki sekokah kejuruan Herry menyebutkan cukup baik, terbukti pada ajaran tahun kemarin menerima 16 kelas dan ajaran ini target 18 kelas @ 30 murid setiap kelas.
Guna mengantisipasi perkembangan dunia pe didikan, SMK Wirabuana 1 dan 2 saat ,ini mengembangkan Empat Program Sekolah modern.
Seperti sekolah berbasis Factory teaching factory mengajak para siswa belajar di sekolah tetapi suasana di industri sesungguhnya.
“Kita punya seperti suasana factory anak anak tehnik dan suasana di bank beneran dan sebagainya dia sudah menangani bank yang mirip dengan bank di industri.” Papar Herry.
Sehingga jika pelajar sudah lulus ia bisa menguasai bagaimana cara menata produk jadi kasir itu namanya belajar di sekolah.
Sedangkan yang pelajar tehnik pihaknya membuat bengkel seperti bengkel Ahass dimana siswa melayani konsumen dan merawat dan memperbaiki motor seperti bengkel sesungguhnya.
Sementara itu
Ika setiawan dari Hubungan
Industri Wira Buana menjelaskan konsep kerja SMK Membangun Desa di sini berbasis Android dimana aplikasi mengawal Desa.
Untuk hal ini pihaknya bekerjasama dengan PPTIK Institut Teknologi Bandung.
“di aplikasi itu kita menghasilkan produk yang bernama Kawal Desa yakni sebuah aplikasi buat aparat dan warga dalam aplikasinya terdapat sistem Absensi Online atau Sensi Selfie berbasis Android.” Jelasnya.
” jadi setiap karyawan bisa absensi melalui HP Android HP Android dengan selfie, lalu fotonya terdekteksi lalu titik sesuai koordinatnya dan GPS.”jelas Ika.
Ika menambahkan, aplikasi itu bisa juga melaporkan kejadian darurat misalkan butuh ambulans,terjadi sebuah kriminal dan warga dapat menggunakan aplikasi itu.
“Sehingga aparat yang ada di desa mengetahui dan cepat bertindak seperti itu apa itu terjadi di aplikasi kawal desa atau di keluarga itu keluarga dapat melaporkan mggunakan aplikasi tersebut .”
Jadi setiap warga dalam keadaan darurat dapat mengirim atau apa saja warning ke kelurahan bahwa warga tersebut sedang memerlukan bantuan, baik itu bantuan medis misalkan ambulans bisa juga kriminal.(wismo)