Oleh: Ismail Marzuki
Zaman berganti zaman segala sesuatu yang dianggap kuno telah ditinggalkan dan dibiarkan punah dan hamper tak kelihatan satupun di kalangan remaja,seiring dengan berkembangnya zaman ini pun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang mempengaruhi kehidupan masyarakat terutama kaum penerus bangsa yaitu anak-anak milenial.sebagai anak-anak yang baru sajah mau menginjakan kaki ke jenjang yang lebih tinggi disbanding masa keil yang ditemani oleh robot-robot dan boneka kecil para milenial atau pararemaja ini tentu sajah berlomba-lomba untuk menampilkan diri yang lebih dan diri yang bias lebih dari teman sebayanya hal itu dimulai dengan tingkah laku yang aneh, berpakaian yang aneh, ugal-ugalan, dan juga penggunaan bahasa yang menyeleneh yang menunjukan kepada semua orang bahwa dia satu-satunya remaja atau seseorang yang gaul dan tak pernah ketinggalan zaman.
Bahasa yang pada dulunya sangat dihargai dan dianggap bahasa Indonesia yang benar sekarang sudah menyimpang dari yang sebenarnya, tetapi semstinya kita harus berpikirsecara logis bahwa bahasa Indonesia secara baku yang perlu kita gunakan ini lebih memberikan kesan baik serta memberikan martabat kepada kita masyarakat Indonesia dan hal ini pun dapat menunjukan kepada semua orang atau semua Negara yang ada di belahan bumi ini bahwa Indonesia memiliki satu bahasa kesatuan dan jati diri yang menjadi kebanggaan bagi semua orang yang menghunikan Negara kesatuan Indonesia ini.
Masalah yang mempengaruhi bahasa pun muncul sebagai salah satu fenomena pada kalangan remaja seperti penggunaan bahasa yangtidak baku ( bahasa gaul), bahasa-bahasa tidak baku ini sering kali ditemukan pada anak-anak milenial bangsa pada usia remaja dimana semua hal yang belum diketahui ingin selalu menjadi bahan percobaannya dimana pun iya ada karena pada usia remaja anak mempunyai keinginan yang besar untuk mencoba-coba akan kegaulan yang adadan iya temui dan menurutnya itu sebuah hal yang bias mentenarkan dirinya menjadi seorang yang disebut gaul.
Beberapa contoh bahasa yang digunakan anak-anak remaja sebagai bahasa gaulnya dalam pergaulan, loe, gue, nape, sibuki, yoi, dan beberapa kata lainnya yang sering diucapa pada siapa pun yang dia temui yang menjadi persoalan dalam persoalan bahasa ini tidak sajah iya ucapkan kepada teman sebaya nya tetapi juga kepada orang yang lebih tua umurnya ini salah satu sikap yang yang juga melanggar etika berbicara dan sopan santun.
Selain dari bahasa Indonesia tidak baku anak-anak remaja pun sering kali menggunakan bahasa asing sebagai bahasa gaul yang ia gunakan sebagai bahasa gaulnya, yes, okeyyy, now, thanks, see you, naight, morning, dan juga beberapa bahasa asing lainnya. Bahasa asing ini juga mempengaruhi penggunaan bahasa baku dikalangan milenial dan hal ini juga sebagai masalah karena kurangnya kepedulian kaum milenial terhadap bahasa Indonesia, kita tidak bisa pungkiri bahwa bahasa gaul ini telah merusak bahasa Indonesia yang baku dan benar.
Maka untuk itu sebagai penerus bangsa masa depan hendaklah bercermin dan menata bahasa dengan baik dalam pembelajaran yang didapat tentang penggunaan bahasa Indonesia baku dan benar serta menjadikannya sebagai landasan dalam berkomunikasi kepada siapapun yang dijumpai atau yang ada dalam kehidupan sehari, baik dalam lingkup masyarakat, sekolah, dam semoga orang tua pun menjadi salah satu motivator kepada kaum remaja agar mengubah masalah ini menjadi sebuah kebanggaan kepada orang tua dan bangsa, dan semoga kaum milenial pun dapat menjadi penopang bangsa dengan membiasakan diri dengan menggunakan bahasa Indonesia yang benar serta juga memahami walaupun kita ingin dibilang gaul, tapi ayolah menggaulkan diri dengan hal yang membangun moral, pengetahuan, serta bangsa Indonesia.