Edisi.id- KAI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan LRT Jabodebek beroperasi dalam waktu yang ditentukan yaitu pertengahan 2022. Hal ini seperti apa yang dalam postingan Instagramnya @keretaapikita pada Kamis 16 September 2021.
Dituliskan lagi,
Untuk itu KAI diusulkan menerima PMN di tahun 2021 sebesar Rp2,7 triliun. Dana ini rencananya akan digunakan untuk pemenuhan cost overrun proyek LRTJabodebek atas dampak kemunduran penyelesaian proyek tersebut.
Diharapkan LRT Jabodebek akan menjadi moda transportasi andalan masyarakat yang akan bepergian dari dan menuju Ibu Kota.
“Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional, tentu kehadiran LRT Jabodebek sangat dinantikan untuk mendukung kegiatan bertansportasi masyarakat yang aman, nyaman dan bebas macet. Menjelang pengoperasian, pembangunan proyek LRT Jabodebek semakin menunjukan progress kesiapan yang signifikan,” tulisnya.
Hingga bulan September ini, progress pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencapai 94,36% dengan rincian, Lintas Pelayanan CawangHarjamukti sebesar 98,98%, Lintas Pelayanan Il Cawang – Dukuh Atas sebesar 90,7%, dan Lintas Pelayanan Ill Cawang – Jatimulya sebesar 91,8%. Selanjutnya progres akses stasiun sebesar 42,71%, konstruksi depo sebesar 51,39%, sarana sebesar 64,70%, dan integrasi sebesar 35,49%.
KAI berterima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam pembangunan proyek LRT Jabodebek ini. KAI terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan LRT Jabodebek beroperasi dalam waktu yang ditentukan yaitu pertengahan 2022.
Sumber : instagram @keretaapikita
