Edisi.id – Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono menghadiri pelatihan pembuatan eco enzym di Aula Kantor Kecamatan Cilodong, dengan tujuan mengajak warga di Kecamatan Cilodong untuk mulai memilah sampah langsung dari sumbernya atau rumah tangga. Hal ini dilakukan untuk mendorong terwujudnya Kota Depok terbebas dari sampah atau zero waste city di 2024.
“Depok sudah dalam keadaan darurat sampah, TPA Cipayung sudah overload. Stop buang sampah dan mulai dengan cara memilahnya,” ucap IBH saat membuka kegiatan pelatihan pembuatan Eco Enzym di Aula Kantor Kecamatan Cilodong, Senin (24/01/22).
Saat ini metode pemilahan sampah kian berkembang, tidak hanya sebatas sampah organik dan anorganik. Namun, kedua jenis sampah tersebut memiliki nilai ekonomis jika masyarakat pandai mengolahnya.
“Sampah harus habis di hulunya (rumah tangga), target tahun 2022 seluruh RW di Depok terbentuk bank sampah untuk mendukung zero waste city 2024,” ujar IBH.
lanjutnya, sampah organik, dapat diolah menjadi pupuk dan eco enzym. Kemudian, anorganik seperti kertas, plastik, dan lain-lain dapat didaur ulang dan menjadi produk bernilai jual
Di tempat yang sama, Ketua Bank Sampah Induk Rumah Harum, Hermansyah menjelaskan, eco enzym merupakan salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan limbah sampah organik yang didaur ulang dilarutkan dengan air selama tiga bulan.
Sementara setelah tiga bulan cairan eco enzym dapat diolah kembali menjadi produk tepat guna. Seperti sabun, shampo, hingga disinfektan.
“Pada pelatihan kali ini peserta dibekali ilmu mulai dari proses pemilihan sampah buah-buah dan sayuran, pembuatannya, sampai cairan yang dihasilkan diolah kembali jadi produk. Banyak manfaat yang didapat dari eco enzym ini,” tutupnya.