Edisi.id- Palembang, Sebanyak 13 negara menjadi tujuan ekspor komoditas asal sub sektor perkebunan berupa karet dan kelapa dengan berat 25,9 ton asal Provinsi Sumatera Selatan.
Komoditas ekspor dengan nilai mencapai Rp 173 miliar ini dilepas pada awal bulan Ramadan guna memenuhi pasokan dan permintaan negara tujuan, Kamis (7/4).
“Sepanjang Ramadan, layanan karantina tetap beroperasi seperti biasa, terlebih untuk layanan ekspor komoditas pertanian. Hal itu sejalan dengan kebijakan Bapak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, red) dalam program Gratieks,” ujar Plt. Kepala Karantina Pertanian Palembang, Arum Kusnila Dewi.
Di gudang pemilik, Arum secara langsung melepas ekspor komoditas karet milik PT Hok Tong dan komoditas kelapa milik CV Limo Putri Armada.
“Sumatera Selatan dikenal sebagai penghasil kelapa dan karet terbesar di Indonesia, kami akan terus mendampingi dan memfasilitasi petani dan eksportir, untuk pencegahan penyakit hingga menjaga kualitas komoditasnya,” ujar Arum.
Sebagai informasi, pada saat yang sama Presiden RI dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Jambi juga melepas ekspor pinang biji asal Jambi sebanyak 126 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp 4,069 milliar.
Secara nasional, ekspor komoditas pinang biji di tahun 2021 sebanyak 215.260 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp. 5,11 trilliun, meningkat hampir dua kali lipat dibanding capaian nilai tahun 2020 yang hanya Rp. 2,85 triliun.
Selain memberikan sejumlah bantuan kepada para pekebun pinang dalam rangka mendorong terus berkembangnya komoditas unggulan ekspor asal Jambi ini, Presiden berpesan agar komoditas yang diekspor harus diolah terlebih dahulu.