Sidang Paripurna DPRD Kota Depok, Rusuh Bahas KDS
Edisi.ID,Depok – Sudah diprediksi dari awal pembahasan Kartu Depok Sehat KDS akan menjadi ramai, terbukti dalam sidang paripurna yang berlangsung kemarin siang di Gedung DPRD setempat hari Kamis (28 /04/2022) berlangsung ricuh.
Mulai dari instrupsi yang saling sahut menyahut dan teriakan serta tunjuk menunjuk pimpinan sidang yang dilakukan anggota dewan dari Fraksi Demokrasi Perjuangan, Demokrat, PKB yang menuding pimpinan sidang tidak becus.
Sidang Paripurna DPRD Kota Depok yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD TM Yusuf Syahputra dan dihadiri Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono akhirnya berjalan ricuh.
Ricuh dan rusuh jalanya Sidang pembahasan Kartu Depok Sehat KDS bermula, Pimpinan Sidang Yusuf Syahputra tidak melayani usulan Ketua Fraksi PDIP Ikravany Hilman untuk membahas temuan Komisi D terkait kejanggalan pada program Kartu Depok Sejahtera.
Dalam rapat tersebut setiap perwakilan fraksi saling menginterupsi Ketua DPRD Kota Depok untuk meminta Pembahasan Kartu Depok Sejahtera (KDS). Yang dianggap seperti program milik PKS.
Interupsi ditolak Yusuf Syahputra, penolakan tersebut, menyulut amarah anggota DPRD Depok dari Fraksi Golkar Tajudin Tabari. Bahkan Wakil Ketua DPRD Depok dari fraksi Gerindra Yeti Wulandari, menegor pimpinan sidang karena secara tata tertib Yusuf Syahputra tidak boleh men-skor sebuah usulan tanpa dukungan oleh seluruh fraksi.
Menyusul Edi Sitorus dari fraksi Demokrat meminta kepada pim pinan sidang agar mendengarkan masukan dari Yeti Wulandari. Tapi Yusuf Syahputra malahan langsung berdiri sambil menunjuk-nunjuk dengan suara lantang.
“Saya ini Ketua saya yang memimpin sidang,” ucap Yusuf Syahputra sambil menunjuk ke arah Edi Sitorus.
Sontak hal ini membuat Edi naik pitam dan langsung balas memben tak tidak kalah ‘lantang’,“Saya ini ketua partai, Anda jangan nunjuk-nunjuk saya. Saya tersingung ditunjuk-tunjuk, ada pemerintah disamping anda, Wakil Wali Kota Depok. Anda tidak sopan,” teriaknya sambil menggebrak meja menyebut nama Putra.
Sidang yang ricuh tersebut mem buat pembahasan Kartu Depok Sehat KDS “Dead Lock” mereka kecewa lantaran pimpinan sidang dinilai tidak becus dan arogan, seluruh fraksi DPRD Kota Depok mulai dari PDIP, Gerindra, Golkar, Demokrat-PPP, PAN, PKB-PSI, kecuali PKS tidak walk out.
Sementara kalangan menilai dari awal sudah beredar kabar anggota dewan mempertanyakan logo gambar pada kartu KDS tersebut yang berlogo gambar Walikota dan wakil walikota Depok.
Mereka mempertanyakan logo gambar tersebut karena mengang gap bahwa anggaran KDS itu bera sal dari APBD hal ini terungkap ketika, mereka b mempertanyakan ke KPU Kota Depok keberadaan lambang tersebut ketika KPU tengah melakukan sosialisasi tahapan Pemilu dan Pileg Kota Depok untuk tahun 2024.(wismo)