edisi.id – Dibutuhkan kerjasama seluruh “desa” untuk membesarkan seorang anak. Pepatah ternama dari tokoh Hillary Clinton ini tercermin dalam upaya penurunan dan pencegahan kelahiran anak stunting di Jawa Barat. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Wahidin, bersama dengan Bappeda, DP3AKB, Dinas Sosial, Baznas, dan Satgas Percepatan Penurunan Stunting melakukan audiensi mengangkat isu Bapak Asuh Anak Stunting bersama Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, Selasa (26/7) di Gedung Sate, Kota Bandung.
Pola asuh keluarga menjadi salah satu poin kunci dalam mencegah anak stunting. Figur Bapak di dalam keluarga kerap kali hanya dikaitkan dengan kewajiban mencari nafkah. Adapun peran pendidik dan pengasuh anak dilimpahkan kepada Ibu. Fenomena ini mengakibatkan adanya ketimpangan di dalam pola asuh keluarga.
Uu menilai gerakan Bapak Asuh Anak Stunting memiliki potensi besar dalam menurunkan stunting melalui intervensi spesifik yaitu pola asuh. “Peran Bapak di dalam keluarga harus dilakukan secara optimal. Selain menafkahi keluarga, Bapak dapat mendampingi Ibu dalam mendidik dan mengasuh anak.”
Kepala Bappeda Jawa Barat, Sumasna, memetakan 11 Kabupaten dan Kota dengan kemiskinan ekstrim di Jawa Barat. Menurutnya, pemerintah dapat memberikan program padat karya kepada para suami dari keluarga kurang mampu, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan suami bisa lebih berfokus untuk mendampingi istri dalam membesarkan anak.
Ide tersebut kemudian dilengkapi oleh Wahidin yang mengungkapkan bahwasanya dalam 11 titik tersebut juga perlu difokuskan kepada daerah dengan angka gizi yang buruk pula. Selain itu, pemerintah dapat memberdayakan Kader PKK untuk membantu mengolah dan mendistribusikan bahan pangan kepada lingkungan masyakarat sekitarnya secara tepat.
Uu, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Jawa Barat, berharap agar Jawa Barat dapat menjadi proyek percontohan bagi provinsi lainnya. Menurutnya, perlu aksi cepat dalam menentukan wilayah prioritas yang membutuhkan penanganan stunting. Setiap pihak yang terlibat harus berbagi peran dan bergerak secara masif, cepat dan tepat.
Program Bapak Asuh Anak Stunting merupakan program gotong royong pentahelix yakni partisipasi pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media. (AY)
