Ridwan kamil: “Ayo cegah stunting agar keluarga jawa barat bebas stunting”

  • Bagikan

edisi.id — BKKBN Jawa Barat bersama dengan Dinas PPKBP3A Kab. Kuningan menggelar Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-29 Tingkat Provinsi Jawa Barat pada Kamis (28/7) di Lapangan Pandapa Paramarta, Kab. Kuningan. Tema yang diangkat adalah “Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Jawa Barat Bebas Stunting”. Dengan penyelenggaran HARGANAS ke-29 Tingkat Provinsi Jawa Barat ini diharapkan mampu mendorong keluarga Jawa Barat untuk melakukan upaya pencegahan stunting dimulai dari keluarga.

Tahun ini, peringatan HARGANAS ke-29 juga dirangkaikan dengan peringatan Hari Anak Nasional. Acara dimeriahkan dengan sejumlah kegiatan yakni jalan sehat Color Walk, bersepeda santai, senam sehat, Pengukuhan Teladan KB, Tim Pendamping Keluarga Provinsi Jawa Barat, Pengukuhan Forum Anak Daerah Jawa Barat serta penyerahan penghargaan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Bupati dan Walikota se-Provinsi Jawa Barat, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, para Staf Ahli Gubernur, Asisten dan Kepala Perangkat Daerah di lingkup Provinsi Jawa Barat, mitra kerja BKKBN Jawa Barat serta para Kepala Perangkat Daerah Kab. Kuningan.

Bupati Kuningan, Acep Purnama selaku tuan rumah menyambut para tamu undangan dengan hangat. “Sejalan dengan visi Kabupaten Kuningan, Jabar Juara Lahir Batin dan Kolaborasi, Kabupaten Kuningan hadir dalam rangka menciptakan keluarga yang mandiri, agamis dan sejahtera,” ujarnya.

Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, diwakili oleh Inspektur Utama BKKBN RI, Ari Dwikora Tono menyampaikan bahwasanya HARGANAS merupakan ajang untuk menguatkan komitmen bersama untuk mengatasi berbagai isu di masyarakat terutama isu Stunting, juga untuk mengekspos program Bangga Kencana serta memberi penghargaan kepada mitra kerja.

“Keluarga adalah sumber yang selalu menghidupkan, memelihara, dan memantapkan kita. Pusat cinta dan kasih sayang yang selalu dinanti. Menjadi perisai dalam menghadapi segala persoalan. Momentum HARGANAS ke-29 hendaknya dapat menjadi daya ungkit keberhasilan program dan penguat komitmen bersama untuk menurunkan stunting. Untuk itu saya mengajak semua elemen untuk bersama-sama meningkatkan kepedulian dan komitmen bersama dalam penurunan stunting,” ungkap Ari.

Stunting memang menjadi persoalan yang erat berkaitan dengan keluarga. Sebab, faktor utama penyebab stunting ada di dalam keluarga, yakni faktor pola asuh dan faktor pemberian nutrisi yang mencukupi kepada anak. Keberhasilan keluarga dalam mencegah kelahiran anak stunting bahkan dapat membawa Indonesia kepada masa depan yang lebih baik.

Hal ini diungkapkan oleh Gubenur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di dalam sambutannya. “Indonesia kini berada pada urutan ke-16 di dalam G20. Pada tahun 2045, Indonesia digadang-gadang akan berada pada posisi ke-4 dunia. Indonesia bisa menjadi negara Adidaya di 2045 syaratnya banyak, tapi satu yang terpenting, tidak boleh di tahun 2045 generasi mudanya jadi beban negara, harus jadi mesin negara. Beban negara itu meminta bansos, meminta segala urusan diurusi negara, tidak bisa bersaing, ini generasi yang datang dari stunting. Jadi kalau stunting tidak kita berantas saat-saat sekarang, maka golongan stunting ini di 2045 akan mendominasi generasi mudanya yang gagal tumbuh secara fisiknya, berfikirnya dan gagal bersaing,” ucapnya.

Sebelum menutup sambutannya, Ridwan juga menyampaikan harapan agar seluruh jajaran pimpinan pada lingkup Provinsi Jawa Barat dapat membantu mempercepat penurunan angka stunting pada daerah yang dipimpinnya masing-masing.

” Maka mari bersama-sama memastikan Jawa Barat Zero New Stunting,” pungkasnya. (AY).

  • Bagikan