Forum Mahasiswa Bali: Presidensi G20 Buka Ruang Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi

  • Bagikan

Forum Mahasiswa Bali bekerja sama dengan KRAMA Udayana dan LII, Sabtu, 23 September 2022 bertempat di Rumah Coffe & Community, Jl. Gatot Subroto VI No. 5 Denpasar Utara, Kota Denpasar, gelar diskusi. Acara ini mengangkat tema, “Menyambut Puncak Perhelatan Presidensi G 20 di Bali: Sebagai Upaya untuk pemulihan Ekonomi Global”.

Hadir falam diskusi, sebagai narasumber Asy’ari Mushlih selaku ketua Pimpinan Wilayah PSNU Pagar Nusa Prov. Bali, Dwika Aresti, S.H, MH. selaku akademisi Prodi Hukum Univ. Mahendradatta Denpasar, Fathul Karim, S.Fil selaku kader GPI PW Bali dan dihadiri oleh peserta dari elemen mahasiswa dari berbagai kampus, OKP dan masyarakat umum Denpasar-Bali.

Tobby Avieframudya selaku ketua pelaksana kegiatan ini, dalam sambutannya menegaskan bahwa diskusi publik ini bertujuan untuk mendukung terselenggaranya G20 dengan aman dan lancar. Sederhananya, forum diskusi ini merupakan bentuk kepedulian mahasiswa untuk mensukseskan Perhelatan Presidensi G 20 di Bali.

“Sebagai tuan rumah kita harus menjaga kondusifitas dan kelancaran jalannya perhelatan G 20 di Bali,” tegasnya.

Selanjutnya, Dwika Aresti, S.H, MH selaku pembicara pada acara tersebut menyampaikan pentingnya peran mahasiswa dalam perhelatan G20. Dikatakan, perhelatan G 20 di Bali merupakan momentum bagi mahasiswa untuk menjelaskan kepada masyarakat luas.

“Perhelatan G20 merupakan momentum bagi mahasiswa untuk memberikan informasi dan pendidikan kepada masyarakat luas terkait pentingnya konferensi ini. Selain momentum untuk membangkitkan ekonomi, kegiatan ini merupakan bagian untuk memberikan pendidikan bahwa Indonesia bukan negara yang berjalan sendiri sendiri tapi butuh negara-negara lain untuk mengembangkan negeri ini dan jangan pernah pesimis terhadap perkembangan yang telah dilakukan oleh pemerintah, karena pemerintah yang sekarang menjadi presindensi G20 memilik kepentingan yang besar terhadap Indonesia terkait dengan pembangunan, terkait dengan keadilan sosial yang ada di Indonesia,” katanya.

Akademisi Prodi Hukum Univ. Mahendradatta tersebut juga menambahkan, bahwa penting menyebarkan pesan damai dan edukasi masyarakat terkait dengan perhelatan G20 di Bali, jangan melakukan provokasi yang mengganggu jalannya perhelatan G 20 di Bali.

Kemudian, Asy’ari Mushlih selaku ketua Pimpinan Wilayah PSNU Pagar Nusa Prov. Bali yang fokus dengan isu-isu keamanan dan perdamaian di Bali mengatakan bahwa pelaksanaan diskusi publik untuk menyambut perhelatan G20 yang diselenggarakan oleh mahasiswa merupakan kegiatan luar biasa. Dijelaskan, mahasiswa sebagai agen perubahan harus memiliki pemahaman yang utuh terkait dengan perhelatan G20 di Bali sehingga mahasiswa tidak mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok tertentu untuk melakukan aksi atau turun ke jalan menolak G 20.

“Mahasiswa sebagai agent of chance harus memiliki pemahaman yang utuh tentang arah tujuan, dan manfaat perhelatan G 20 sehingga mahasiswa tidak hanya melihat dari satu sisi. Di perhelatan G20, kita bisa banyak belajar dan melihat peluang bagaimana kita turut merasakan keterlibatan, meskipun tidak sebagai orang yang berkecimpung secara langsung. Dalam momentum perhelatan G20 di Bali, mahasiswa harus turut andil untuk menyebarkan informasi positif dalam menyambut perhelatan G20 yang diharapkan bisa menjadi tonggak awal dalam perjalanan perbaikan ekonomi pasca 2 tahun pandemi. Mahasiswa harus berperan dalam menjaga stabilitas keamanan perhelatan G 20 di Bali, tidak mudah terkecoh dengan isu-isu yang bertujuan mengganggu kelancaran perhelatan G 20,” ujarnya.

Adapun Fathul Karim,S.Fil selaku kader GPI Bali mengatakan bahwa perhelatan G20 memiliki banyak manfaat untuk pemulihan ekonomi masyarakat, terutama masyarakat Bali. Baik dalam aspek ekonomi, wisata dan lainnya.

“Provinsi Bali sebagai tuan rumah pada Presidensi G-20 mendapatkan berbagai macam manfaat. Manfaat tersebut mulai dari pergerakan ekonomi di Bali yang sempat terhenti karena pandemi. Selain itu, berdampak juga terhadap keterisian kamar hotel dan pemulihan lapangan kerja di industri pariwisata, penyelenggaraan Presidensi G-20 di Bali juga meningkatkan kesejahteraan UMKM lokal seperti pengrajin kain tenun khas Bali yang dijadikan souvenir dan peningkatan mutu fasilitas umum. Acara tersebut secara langsung, juga mempromosikan Provinsi Bali dari aspek budaya dan pariwisata”.

Adapun Tobby Avieframudya selaku ketua panitia sangat berbangga hati atas terlaksananya diskusi publik ini, dan berterima kasih kepada pembicara yang menyempatkan waktunya untuk hadir pada acara dialog publik tersebut.

“Saya selaku ketua panitia sangat berbangga hati dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bahu membahu demi terlaksananya acara ini, tak lupa kepada pembicara yang ditengah kesibukannya bisa menyempatkan hadir, tentu ini adalah forum diskusi ilmiah dan semoga seluruh yang hadir bisa tercerahkan dan mendukung kelancaran perhelatan G 20 di Bali,” ujarnya.

  • Bagikan