Edisi.id – Setelah sudah mencapai puncak Mahameru, perjalanan turun bukanlah perkara yang mudah. Apalagi, kami sekeluarga masuk ke jalur Archopodo yang dikenal dengan jalur kematian, karena bersebelahan dengan jurang Blank 75 yang sudah tidak terhitung berapa pendaki tewas dan hilang di jalur itu.
Perjalanan turun dari puncak semeru sangat menyenangkan, namun sangat melelahkan. Cukup melangkah kan kaki dan menahan berat badan maka akan merosot beberapa meter. Cara seperti itu bukan berarti tidak berbahaya, saya yang selalu berada dalam barisan belakang keluarga saya selalu memperhatikan jalur diatas, khawatir ada longsoran batu yang mengancam saya dan keluarga.
Blank 75 memasuki kawasan berbahaya ( Death Zone / Jalur Tengkorak / Zona Kematian ) pada pendakian Gunung Semeru. Dimana jalur tersebut dapat menyebabkan pendaki tersesat, mengalami kecelakaan, terperosok ke jurang, tanah yang diinjaknya longsor, dis-orientasi tanpa tahu arah mana terbaik untuk ditempuh, kehabisan air, kehabisan bekal atau kepayahan dsb. Gambaran medannya adalah lereng berpasir yang jalurnya putus ( blank ) karena dipisahkan oleh jurang yang dalamnya sekitar 275 – 100 m.
Sumber: radardepok.com