Pemerintah Daerah Harus Lebih Peduli Pada Pengembangan Sektor Informal

  • Bagikan

Edisi.id – Sudah saatnya Pemerintah Daerah (Pemda) terutama di Jawa Barat, lebih peduli pada pengembangan sektor informa. “Paradigma lama harus diubah. Sektor informal harus dilihat secara positif, sebagai penyerap lapangan kerja dan penggerak ekonomi kerakyatan,” kata Drs. H. Asri Al Jufri, M.Si., aktivis pemberdayaan usaha kecil dan mikro (UKM) yang tinggal Bogor ini.

Menurutnya, usaha mikro dan sektor informal ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam menopang perekonomian daerah bahkan perekonomian nasional. Mereka merupakan pelaku ekonomi mandiri yang tetap eksis tanpa terlalu tergantung pada dukungan pemerintah. “Justru sektor usaha ini merupakan penyelamat perekonomian keluarga di saat mereka tidak mempunyai pekerjaan atau menjadi korban pemutusan hubungn kerja,” tegas mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.

Karena itu Asri menginginkan ke depan seluruh Pemda khususnya di Jawa Barat lebih peduli terhadap sektor informal dengan memberikan perhartian dan perlakuan yang lebih manusiawi. “Jangan lagi ada pedagang kakilima yang dikejar-kejar dan disita barang dagangannya,” ujar Caleg DPRD Jawa Barat dari Partai Ummat ini.

Menurutnya, tindakan penyitaan itu sangat tidak manusiawi bahkan melanggar hak azazi manusia, yaitu hak untuk berusaha dan mendapatkan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Ke depan, lanjutnya, setiap Pemda harus melakukan pembinaan dan menyediakan tempat bagi mereka untuk berjualan. Sektor informal jangan lagi dilihat secara negatif bahkan seolah menjadi musuh karena dianggap biang kesemrawutan, mengotori, atau mengganggu lalu lintas.

Paradigma itu harus diubah. Sektor informal justru memberikan banyak manfaat, selain menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran, juga sebagai penyedia berbagai kebutuhan dengan mudah dan murah.

Kalau saja sektor informal ini bisa ditata dengan baik, justru bisa menambah kesemarakan dan keindahan, sekaligus sebagai alternatif wisata belanja.

Anggota Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI Pusat ini mencontohkan. Beberapa tahun lalu di sepanjang Jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor, setiap Sabtu dan Ahad pagi selalu ramai pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang jalan tersebut. Berbagai kebutuhan masyarakat tersedia mulai dari kebutuhan bumbu dapur hingga produk elektronik dan kendaraan bermotor. Selain produk-produk kuliner. Banyak masyarakat datang untuk untuk belanja sekaligus berolah raga dan wisata kuliner. Tanpa alasan yang jelas, Pemkab Bogor menutup tempat itu dan melarang masyarakat berjualan.

Asri ingin tempat seperti itu dihidupkan kembali, bahkan diperbanyak. “Manfaatnya sangat besar, tidak saja secara ekonomi dan kesehatan (olahraga), tapi juga untuk meningkatkan interaksi sesama warga yang sekarang makin langka,” tegas Caleg Dapil Kabupaten Bogor

  • Bagikan