Edisi.id – BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah zona III merespons dinamika politik yang terjadi padaa saat masa tenang, jelang hari pencoblosan Pemilu pada Rabu, 14 Februari 2024.
BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah zona III yang beranggotakan 26 kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah di daerah Jakarta, Jawa barat dan Banten memberi catatan kepada penguasa hari ini.
Adapun catatan itu yakni, mendesak Presiden Jokowi untuk bersikap netral dalam pemilu 2024 juga kepada seluruh ASN, TNI, POLRI serta para menteri dan pejabat kepala daerah yang masih aktif.
Dalam jalannya pesta demokrasi, deretan peristiwa dalam perjalanan pemilu sudah banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh oknum pejabat pemerintah dan oknum penyelenggara yang secara terang-terangan melanggar
etik dalam proses kontestasi pemilu 2024.
BEM PTMA-I ZONA III merespon jalannya pesta demokrasi dan sekailigus menyayangkan pelanggaran-pelanggaran tersebut dalam proses
pesta demokrasi dimulai dari ketua MK hingga ketua KPU yang divonis melanggar etik berat oleh MKMK dan DKPP.
Andi Roansyah selaku Presidium Nasional BEM PERGURUAN TINGGI
MUHAMMADIYAH ‘AISYIYAH Zona 3 mengatakan, jalannya pemilu kali imi banyak terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dinilai akan menggerus fondasi kebangsaan dan menjadi ancaman demokrasi kedepan.
Selain itu Andi menilai, situasi yang terjadi pada pesta demokrasi hari ini menunjukkan kehidupan berbangsa dan bernegara telah kehilangan adab dan etika.
Dimana hal tersebut, mengancam masa depan demokrasi dan supremasi hukum serta terhalangnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana yang dicita-citakan dalam UUD 1945.
Oleh karena itu, berdasarkan pemaparan diatas. BEM PTMA-I Zona III memberikan beberapa point ultimatum kepada rezim hari ini diantaranya:
1. Mendesak Presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan untuk memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, sesuai dengan amanah konstitusi dan sumpah jabatan sebagai presiden.
2. Mengajak seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk mengawal jalannya proses demokrasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 februari 2024 dengan sungguh-sungguh serta berintegritas.
3. Menuntut para elite politik yang tengah berkontestasi dalam Pemilu 2024 untuk kembali kepada nilai-nilai moral kebangsaan yang bersumber dari ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
4. Memastikan Presiden dan para elit politik untuk mengembalikan kehidupan demokrasi yang menjunjung adab dan etika kebangsaan yang bukan hanya bertujuan untuk memperoleh kekuasaan semata, melainkan untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia demi berjalannya proses integrasi bangsa yang adil dan beradab.
Untuk diketahui, ultimatum diatas adalah ajakan moral dari BEM PTMA-I zona III yang tidak mempunyai kepentingan politik tertentu ataupun politik praktis.
BEM PTMA-I zona III pun hanya mengharapkan pesta demorasi 2024 ini menjunjung tinggi azaz Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil (Luber & Jurdil).