Edisi.id – Ajang Thomas dan Uber Cup 2024 telah resmi ditutup. Partai final yang hanya mempertandingkan dua negara saja yaitu Indonesia dan Cina dibuat semakin menarik kala para legenda badminton dunia turut menyaksikan langsung hingga menetaskan air mata di chengdu arena.
Sebagai ajang beregu yang diadakan dua tahun sekali, Piala Thomas dan Uber Cup tentu menawarkan atmosfer yang berbeda ketimbang ajang beregu badminton lainnya.
Tapi Sayangnya di ajang ini Indonesia harus mengubur keinginannya untuk kembali membawa pulang Piala Thomas ke tanah air setelah kalah 1-3 atas tim kuat Cina.
Meskipun akhirnya Indonesia gagal membawa pulang gelar juara, tapi kejuaraan Thomas dan
Uber Cup edisi kali ini membawa keberkahan baik bagi Indonesia maupun bagi tuan rumah Cina.
Hal ini dikarenakan seperti yang kita tahu skuad Srikandi Merah Putih yang awalnya ditargetkan untuk menembus babak semifinal dengan mengejutkan berhasil melebihi ekspektasi dengan menumbangkan skuad Korea dan tampil di partai Puncak setelah Penantian selama 16 tahun lamanya.
Hal baik pun juga datang untuk badminton China skuad Negeri tira bambu lagi-lagi berhasil mengawinkan gelar di depan suporternya sendiri seperti pada edisi Thomas Uber 2012 yang diselenggarakan di Wuhan China.
Selain itu Tim Thomas China akhirnya mampu Kembali keluar sebagai jawara setelah pada beberapa edisi terakhir ini mereka harus puas berstatus sebagai semifinalis atau bahkan kalah sebelum masuk ke babak empat besar.
Meski demikian warga Indonesia harus mengapresiasi perjuangan tim Thomas dan Uber Indonesia, karena secara keseluruhan perjuangan Indonesia sejak babak pertama hingga sampai di partai Puncak cukup membanggakan.
Hal ini karena bagaimanapun juga mereka telah
mendedikasikan dirinya untuk berjuang mati-matian demi mengharumkan nama merah putih di ajang beregu bergengsi ini.