Edisi.id -Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Supian Suri mengapresiasi Warga asal Jogjakarta yang tinggal di Kota Depok karena sama-sama menjaga ketertiban dan menumbuhkan perekonomian warga Depok. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri halal bihalal Praja Jogja (Paguyuban Masyarakat Daerah Istimewa Jogjakarta) di Gedung Balai Rakyat Sukmajaya, Kamis, 9 Mei 2024
Dalam kesempatan tersebut, Supian Suri mengajak seluruh warga perantau asal Jogjakarta yang tergabung dalam Praja Jogja untuk sama-sama membangun Kota Depok.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menyadari wilayahnya sebagai penyangga Jakarta, karenanya peraturan yang dikeluarkan harus adaptif dengan warga pendatang.
“Depok ini paling heterogen, berasal dari berbagai ras dan suku, tegasnya, seraya menambahkan, saya senang karena semua dapat menjaga solidaritas dan tanggungjawab yang tinggi”, ujar Supian Suri
Menjawab petayaan soal Calon Wali Kota Depok kedepan, ia hanya tersenyum.
“Alhamdulillah saya mendapat undangan dan bisa memenuhi undangan dari para perantau Jogja yang ada di sini (Kota Depok). Saya menyambut baik halal bihalal ini karena memang Depok ini milik kita bersama,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, katanya lagi, Jogjakarta merupakan Daerah Istimewa yang memiliki banyak hal istimewa, seperti seni budaya dan kuliner.
“Karena itu, mari kita bersama membangun Depok, termasuk mewariskan dan pertahankan budaya-budaya Indonesia, seperti budaya Jogjakarta,” harap Supian Suri, yang saat itu mengenakan blangkon, penutup kepala khas Jogjakarta.
Sementara, Ketua Umum Praja Jogja, Sastro Harsanto mengutarakan halal bihalal ini rutin dilaksanakan setiap tahun secara bergiliran, dengan tujuan mendekatkan Praja Jogja dengan warga dan pemerintah di tempat domisili.
“Harapannya kolaborasi ke depan semakin nyata karena paguyuban ini butuh arahan dan bimbingan dari pemerintah dimana berdomisili. Alhamdulillah Pak Sekda hadir serta memberikan motivasi dan dorongan,” ujarnya.
“Misi Praja Jogja adalah ingin bisa selaras dengan Pemerintah, khususnya Kota Depok,” imbuhnya didampingi Tokoh Masyarakat asal Jogjakarta di Kota Depok, Sungkowo Pujodinomo (Pakde Bowo), yang juga Pendiri Komunitas Kampoeng Kita Depok (K3D).
Sastro menuturkan masyarakat perantau asal Jogjakarta di Kota Depok diestimastikan mencapai 10.000-15.000 orang. “Ini yang nantinya kita gali,” katanya, artinya jika ada tokoh yang perlu diusung punya daya ungkit suara.
Lebih lanjut dikatakannya, warga Jogja senang berkumpul dan melestarikan seni budaya, sehingga berharap adanya fasilitas atau ruang publik untuk berkreasi dengan tujuan regenerasi.