Edisi.id – Organisasi merupakan sebuah kelompok yang terdiri dari berbagai macam individu dengan latar belakang, watak maupun potensi yang beragam.
Kondisi tersebut membuat sebuah organisasi membutuhkan komunikasi di dalamnya untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman yang dapat berujung pada konflik dalam organisasi.
Konflik adalah sesuatu yang biasa terjadi dalam organisasi mana pun karena perbedaan pendapat dalam diri tiap individu dalam sebuah organisasi.
Konflik yang terjadi dalam organisasi dapat diakibatkan oleh ketidaksesuaian peran dan ambiguitas dalam proses komunikasi.
Pada situasi ini, peran komunikasi yang begitu penting dalam memanajemen konflik yang ada di dalam organisasi, membuat proses komunikasi harus dapat dicermati dengan lebih teliti.
Sehingga penting bagi para anggota organisasi untuk bisa meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam berkomunikasi, serta mengetahui prinsip-prinsip komunikasi dalam berorganisasi.
Konflik yang terjadi dalam organisasi dapat terjadi antar individu, atau antar kelompok. Namun, walau terkesan negatif, pada dasarnya tidak semua konflik berdampak buruk bagi sebuah organisasi.
Jika terjadi konflik dan seorang pemimpin mampu mengendalikan konflik dengan baik maka konflik tersebut dapat menguntungkan organisasi tersebut karena dinilai mampu menangani permasalahan yang terjadi.
Sebaliknya, apabila konflik tidak dapat ditangani dengan baik dan dapat merugikan kepentingan organisasi.
Komunikasi yang berjalan dengan baik dapat membantu mengatasi permasalahan yang timbul dalam sebuah organisasi.
Menurut ahli Robbins (2006), konflik dapat bersifat konstruktif bila konflik yang terjadi dalam sebuah organisasi dianggap dapat memperbaiki kualitas keputusan yang diambil, merangsang kreativitas dan inovasi.
Kemudian mendorong perhatian dan keingintahuan di kalangan kelompok serta menjadi media penyampai masalah dan meredakan ketegangan dan memupuk lingkungan evaluasi diri serta perubahan.
Tujuan dari manajemen konflik adalah untuk mencapai kinerja organisasi yang optimal dengan cara mengelola konflik dan memelihara konflik.
Bahkan menumbuhkan konflik yang dianggap berfungsi pada efektivitas organisasi.
Negosiasi merupakan salah satu cara dalam mengelola konflik, negosiasi digunakan untuk menyelesaikan konflik dengan efektif. Pada dasarnya konflik dalam organisasi merupakan hal yang lumrah terjadi.
Namun demikian, konflik juga dapat memengaruhi kinerja dan efektivitas sebuah organisasi. Manajemen konflik perlu dilakukan untuk menciptakan harmonisasi dan menjaga produktivitas sebuah organisasi.
Konflik dalam organisasi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari, sebab konflik terjadi karena adanya persaingan, dan komuikasi yang tidak berjalan dengan efektif.
Untuk mengatasi masalah komunikasi yang ada dalam organisasi, diperlukan adanya manajemen konflik yang melibatkan seluruh pihak dalam organisasi.
Manajemen konflik dilakukan dengan berbagai hal dan utamanya diinisiasi oleh pimpinan atau orang yang memimpin organisasi.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk manajemen konflik dalam organisasi diantaranya kolaborasi, kompetisi, negosiasi, penghindaran, dan kompromi. Semua cara tersebut dapat diaplikasikan dengan proses komunikasi yang efektif.
