Aliansi BEM PTMA-I Zona 3 Desak Polisi Hentikan Represifitas

  • Bagikan

Edisi.id – Aliansi BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA-I) zona 3 yang meliputi Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Banten dan Jawa Barat, memberikan catatan kritis terhadap kinerja kepolisian.

Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh BEM PTMA-I zona 3, polisi kerap melakukan tindakan represifitas terhadap masyarakat sipil.

Contohnya seperti lima orang yang meninggal ketika aksi #ReformasiDikorupsi pada September 2019 silam. Salah satu korban bernama Randi dinyatakan meninggal dunia gegara luka tembak di dada sebelah kanan pada 26 September 2019.

Represifitas oleh kepolisian kembali terjadi pada 1 Oktober 2022. Tragedi kanjuruhan akibat kesalahan prosedur kepolisian dalam penggunaan gas air mata menyebabkan 135 korban jiwa meninggal dunia.

Selain itu, Afif Maulana (13) yang ditemukan meninggal dunia dengan luka lebam di dekat sungai Kuranji, Padang, Sumatera Barat sekitar dua pekan lalu kian menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap institusi POLRI.

Pasalnya, hasil temuan investigasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menemukan Afif diduga meninggal dunia lantaran dianiaya oleh oknum anggota kepolisian.

Merespons hal itu, Sekretaris Jenderal BEM PTMA-I zona 3, Bifa Agusryyanto mendesak pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan rentetan permasalahan yang ada secara tuntas dan transparan.

Bifa juga menegaskan, bahwa Kapolri Listyo Sigit Prabowo selaku pimpinan tertinggi institusi Polri harus membuktikan bahwa Presisi bukan hanya sekedar slogan belaka.

“Saya selaku sekjend bem PTMA-I zona 3 (DKI,JABAR,BANTEN) menyampaikan sikap tegas kepada bapak kaporli ketika pada akhirnya mau turun bersama rakyat maka selesai semua masalah yang sampai menghilangkan nyawa masyarkat sipil terkhusus kasus almarhum Afif di Sumbar,” kata Bifa Agusryyanto dalam keterangan tertulis.

“Jika tidak bisa menyelesaikan dan transparansi dalam menyelesaikan masalah ini maka tanpa mengurangi rasa hormat saya silahkan bapak Listyo Sigit mundur dari jabatan Kapolri RI,” sambung Bifa.

Ia kemudian mengajak seluruh mahasiswa untuk bersuara agar institusi POLRI segera berbenah.

“Pilihan hari ini untuk mahasiswa adalah bergerak dan bersuara dan berdampak untuk masyarakat,” tutur Bifa.

  • Bagikan