Pengaruh Komunikasi Non-Verbal dalam membentuk Organisasi yang Baik

  • Bagikan

Edisi.id – Komunikasi nonverbal merupakan salah satu bagian dari bagaimana suatu organisasi itu bisa berjalan dengan baik.

Organisasi yang baik, memiliki komunikasi yang baik juga. Dalam hal ini komunikasi nonverbal memiliki peran yang penting untuk menciptakan lingkungan organisasi yang lebih efektif.

Secara tidak disadari, komunikasi nonverbal telah menjadi pelengkap untuk komunikasi verbal.

Sebab, jika komunikasi verbal hanya disampaikan melalui lisan ataupun tulisan saja, sepertinya akan sulit untuk dipahami.

Namun, dengan komunikasi nonverbal bisa membuat sebuah pesan menjadi lebih jelas dan akurat untuk disampaikan, karena penyampaiannya lewat gestur tubuh, ekspresi, nada suara, dan lain sebagainya.

Berikut beberapa alasan mengapa harus adanya komunikasi nonverbal dalam organisasi dan apa saja pengaruhnya? Berikut penjelasannya:

1. Dapat Memperkuat Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal dapat memperkuat pesan dari nonverbal lantaran penyampaiannya dilakukan dengan ekspresi wajah ataupun gerakan tubuh, maka bisa menyelaraskan antara komunikasi verbal dan nonverbal.

Kemudian juga dapat menambahkan tentang apa yang dimaksud dari sang pengirim pesan.

Contohnya ketika atasan sedang marah, maka ia akan menunjukkan raut wajah cemberut sambil melipat kedua tangannya ataupun nafasnya yang menderu.

Pentingnya untuk memahami isyarat dari nonverbal, agar bisa paham dalam menafsirkan isi pesan yang lebih akurat.

2. Mengungkapkan atau Menggambarkan Emosi

Jika emosi hanya dikatakan lewat kata-kata saja akan sulit dimengerti ataupun susah diungkapkan dengan kata-kata.

Namun penggambaran emosi dapat diungkapkan lewat nonverbal, seperti contohnya dari raut wajah. Dengan kita mengetahui emosi seseorang dari nonverbal, kita akan lebih mudah memahami.

Contohnya adalah ketika salah seorang karyawan sedang sedih ia akan memasang raut wajah sambil cemberut sambil menekukkan wajahnya murung. Mengenali emosi bisa membantu kita dalam mengetahui apa yang ia sedang rasakan juga.

3. Bisa Mengidentifikasikan Kebohongan dan Kejujuran Lewat Nonverbal

Mungkin jika hanya lewat verbal akan susah mengidentifikasi apakah itu bohong atau jujur.

Akan tetapi, jika dilakukan dengan nonverbal, maka akan terlihat jika seseorang itu jujur atau bohong.

Misalnya jika seseorang berbohong, ia akan berusaha menghindari kontak mata, cara dia tersenyum yang tidak terlihat tulus, berbicara dengan ragu-ragu atau tegang, terlihat gelisah seperti menggigit bawah bibir dan menggoyangkan kaki.

Namun apabila jujur, ia akan memasang ekspresi wajah yang terlihat sangat meyakinkan dengan apa yang dia katakan.

Selain itu, melakukan kontak matanya langsung kepada sang lawan bicara tanpa menghindarinya dan nada bicaranya terdengar dengan jelas alias tidak ragu.

4. Tidak Ada Salah Paham

Penafsiran atau penyampaian pesan yang kurang akurat atau terkesan ragu-ragu bisa saja membuat salah paham orang yang menerima pesan tersebut.

Akibatnya jika hal ini terjadi dalam organisasi, bisa menimbulkan suatu konflik.

Maka, pentingnya sebuah penyampaian pesan yang jelas, akurat, dan tidak ada keraguan, agar tidak terjadinya konflik atau permasalahan yang ada.

5. Memperkuat Kerjasama Tim dan Kepuasan Bekerja

Dalam kerjasama tim untuk mencapai kesuksesan atau goals yang ada, harus memiliki solidaritas, kerjasama tim yang kuat, transparansi dan terbuka dalam menyampaikan informasi serta membangun kepercayaan.

Seseorang akan merasa puas dan meningkatkan produktivitas pekerja jika lingkungannya memberikan hal yang positif dalam komunikasi verbal.

Hal ini berdampak baik untuk memperkuat kerja sama tim, meningkatkan efektivitas, dan kepuasan bekerja karena akan membentuk hubungan interpersonal kepada rekan kerja dan adanya keterlibatan satu sama lain.

6. Mampu Menyelesaikan Konflik

Sebuah konflik dapat diselesaikan dengan baik apabila cara penyampaiannya benar.

Dengan menggunakan bahasa tubuh, mengatur nada suara dengan baik, mendengarkan, dan juga memahami, bisa meredakan konflik yang ada dan mencari solusi yang terbaik.

Sebab, konflik yang ada harus cepat diselesaikan agar tidak berdampak buruk.

Dengan kita memahami komunikasi nonverbal, kita akan tahu bagaimana cara menyampaikannya dan menerapkannya di lingkungan organisasi.

Lalu komunikasi nonverbal di organisasi bisa membentuk interaksi yang baik dengan rekan kerja. ***

(Nuha Taqiyyah)

  • Bagikan