FKUB Depok : Membangun Toleransi Dan Moderasi Beragama Di Kota Depok.

  • Bagikan

FKUB Depok : Membangun Toleransi Dan Moderasi Beragama Di Kota Depok.

 

Edisi.Id, Depok- Forum Kerukunan Umat Bergama FKUB Depok Gelar pertemuan atar umat beragama guna .men jawab tudingan Depok ssbagai Kota Paling Intoleran di Indonesia.

Diawali dengan pertemuan MUI Pusat,MUI Depok serta FKUB Depok untuk mengkaji dan bembahas terkait sebutan Kota Depok intoleran yang selalu didengungkan Lembaga Riset Setara.

Sebutan Kota Depok intoleran membuat gerah warga masya rakat termasuk FKUB setempat.

 

Wakil dari MUI Pusat Zaenudin Lipo peci bitam dan batik garis vertikal merah

 

Terkait hal tersebut .MUI Pusat pun meurunkan timnya untuk mendapatkan masukan lang sung tentang Kerukunan dan beragama di Depok

Topik bahasan pun megambil thema Membangun Toleransi dan .Moderasi Beragama di Kota Depok.

Hasil bahasan ini nantinya me jadi masukan MUI Pusat untuk mengkji secara iilmiah terkait sebutan Depok Kota paling in toleran di Indonesia.

Ketua FKUB Depok.Habib mukhsin Ahmad Alatas sempat bertanya otoritas lembaga tersebut yang memberikan rapot buruk ” Kota paling intolerensi “bagi Kota Depok ?

Ia menduga ada kepentingan terselubung dibalik survey mempunyai yang dampak luas dan dapat menjadi sumber konflik dimasyarakat nantinya.

“Kami tinggal di Kota Depok rukun rukun saja dengan umat beragma lainnya seperti Umat Katbolik ktisten,Hindu,Budha dan Konghuhue serta umatainnya…” tegasnya.

“Istitusi Setara..untuk kesekian kalinga memvonis Depok sebagai kota palibg Intoleransi ini patut dipertanyakan..” tambahnya.

Sementara itu Ketua Fkub habib muhsin ahmad Al Alatas dalam paparanya juga memertanyakan hasil penelitian Depok Kota paling intoleransi,

Habib kuatir jasil survey yang tidak jelas varible para meternya menjadi acuan dari instigusi swpedri BNPT dan Kepolisian dan institusi lainnya.

“Ia menyebutkan hasil survey yang tidak jelas ini bisa jadi sumber konplik dimsyarakat nantinya.” tegas Habib.

Majelis Ulama Indonesia MUI nantinya akan melaksanakan penelitian untuk mengcounter akan penelitian ini sekaligus
menjawab hasil survey Depok Kota Paling intoleran di Indone sia secara ilmiah,ujarnya.

Kita semunya hidup dengan nilai nilai kemanusian yang univer sal .begitu juga dengn masalah Theologi kita jalani dengan saling menghormati.

“Jadi masalah agama sudah selesai yang berbahaya saat ini adalah provokasi orang orang tidak suka dan para buzers yang mengadu domba antar umat beragama agar kita menjadi tidak rukun.” tegasnya.

 

Sementara wakil dari Kemenag Hasan Basri dalam paparannya menyebutkan, dalam membangunn kerukunan kementrian agama Kemenag juga memberikan tempat sama dengan adanya urusan agama Katholik,Kristen,Hindu Budha dan Konghucue, paparnya

Depok dengan berbagai kuktur budaya sudah sepantasnya menggelar kegiataan sepeeri ini minimal tiga bulan sekali.

“Dengan pertemuan tersebut Koorsinasi FKUB , nantiya dapat menemukan permasalahan dan solusi terkait dengan sebutan Kota Paling In Toleransi.”. Tutur Hasan Basri.

Sehingga nantinya dapat . mewujudkan Depok sebagai kota moderasi beragama
dengan kerukunan keaneka agaman beragama dan kita dapat melahirkan benih toleransi dalam bergama di Kota Depok.

Sedankan perwakilan dari
Kesbangpol Dewi Indriani mengatakan, pihaknya selama ini menfasilitasi dari berbagai organisasi kasyarakatan, dan Fkub dan potensi mayarakt lainnya.

Diskusi FKUB Depok yang digelar hari Senin (19/06/2022) di Rm Simpng Raya Mrgobda Raya diikuti sekitar lima puluh perwakilan Umat Islam Katholik,Kristen,Hindu,Budha dan Konghucue serta ormas keamgaan lainnya.(wismo)

 

 

 

  • Bagikan