Edisi.Id– Kepengurusan Muallaf Center Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) resmi dilantik dengan dinahkodai oleh Gus Wahyu NH. Aly yang selama ini dikenal sebagai pakar ushul fiqh muda. Prosesi pelantikan berlangsung di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (17/12) dan dipandu Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Misbahul Munir. Secara struktural, Muallaf Center PBNU berada di bawah naungan LD PBNU.
Dalam sambutannya, Kiai Misbah menyatakan bahwa Muallaf Center PBNU merupakan program unggulan lembaganya. Muallaf Center menjadi wadah bagi mualaf dalam belajar agama. Pasalnya, kata Kiai Misbah, akhir-akhir ini banyak orang, baik berkewarganegaraan Indonesia maupun luar negeri yang memeluk agama Islam melalui PBNU.
“Setelah pembacaan syahadat, ya selesai. Ada yang nangis, ada yang kejang-kejang. Saya tahu itu. (Seusia pembacaan dua kalimat syahadat) Ada yang sampai tidak bisa berbicara di hadapan saya (sangking terharunya),” kata Kiai Misbah.
Namun ia mengaku, persoalan muncul karena wadah buat para mualaf belum ada. Padahal, mereka harus ditindaklanjuti agar bisa mengajarkan ajaran Islam lebih lanjut. Dijelaskan, seperti dasar dasar akidah, dasar fiqh, pokok amaliah.
Di pihak lain, keberadaan muallaf center yang tidak berafiliasi dengan NU menjamur. Sehingga menurutnya, jika lembaganya tidak segera membentuk muallaf center NU, nantinya para muallaf ‘dimanfaatkan’ oleh kelompok-kelompok yang suka menyalahkan praktik kelompok agama lain.
“Mohon maaf yang salah itu ya kenapa sampean gak berbuat (membentuk wadah mualaf),” ucapnya.
Pada saat yang sama, ditegaskan KH. Misbahul Munir, apabila pengurus Muallaf Center PBNU dituntut untuk mengikuti Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU). Hal tersebut selain sebagai keharusan, namun sekaligus juga untuk memperkuat pola ke-NU-annya.
Navigasi p