“Sektor pariwisata diharapkan mampu bangkit dan melewati fase-fase pandemi Covid-19, Kami optimis bahwa kondisi pariwisata akan kembali semarak, sehingga perekonomian bisa pulih kembali,”
“JaFest 2021 sebagai pertanda bila Kota Depok sudah diakui sebagai bagian dari budaya Jawa Barat. Untuk itu, perlu adanya sinergisitas semua pihak, dalam rangka mengembangkan pariwisata di Kota Depok.” Ujar Imam.
Edisi.Id,Depok- Jabar Culture and Tourism Festival (JaFest 2021), berlangsung mulai 28 Maret hingga 21 April 2021 di lima Kota yakni Ban
dung,Cirebon, Garut, Bogor dan Depok.
Di Depok Wakil Walikota Imam Budi Hartono membukanya dengan thema “Nyok ke Depok” konsep Dialog hadirkan beberapa nara sumber Aula Serbaguna, lantai 10, Gedung Dibaleka II, Minggu (28/03/21).
JaFest 2021 berlangsung secara online Zoom mendapat apresiasi Walikota Depok Mohamad Idris dan Dede Yusuf Wakil Ketua Komisi X DPR RI juga mantan Gubernur Jawa Barat.
Mengawali acara dengan tradisi Palang Pintu, serta Berbalas Pantun oleh Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono dan juga membawajan sebuah Lagu dengan iringan Gambang Kromong musik khas Betawi Depok.
Selain itu juga berbicara tentang prospek dan perkembangan Wisata di Kota Depok juga bincang-bincang seputa pariwisata yang ada di Kota Depok.
Dalam dialog Ja Fest 2021 menghadirkan pembicara dan Narasumber tokoh Nasional Dede Yusuf Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hilmar Farid, Ph.D, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan moderator Paman Gery.
Sebagai sambutan Penyelenggara Ketua Umum IKA Unpad Irawati Hermawan, Ketua Umum IA ITB Ridwan Djamalud
din, Ketua Umum HA IPB R. Fethan Kamil dan Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahedian.
Imam Budi Hartono (IBH) sebagai pembicara ini, berharap JaFest 2021 yang mengambil tema “Nyok ke Depok” dapat membantu memulihkan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Terutama, pada sektor industri pariwisata.
“Sektor pariwisata diharapkan mampu bangkit dan melewati fase-fase pandemi Covid-19, Kami optimis bahwa kondisi pariwisata akan kembali semarak, sehingga perekonomian bisa pulih kembali,” ujar Imam.
“JaFest 2021 sebagai pertanda bila Kota Depok sudah diakui sebagai bagian dari budaya Jawa Barat. Untuk itu, perlu adanya sinergisitas semua pihak, dalam rangka mengembangkan pariwisata di Kota Depok.” tambah Imam.
“Sinergitas dan kolaborasi yang terjalin dengan para stakeholder, tidak hanya membuat perhelatan ini menjadi mumpuni, namun juga mampu memperluas jaringan serta mengakses dinamika dan potensi pasar,” jelasnya.
Imam juga menyampaikan, Apresiasi kepada Dede Yusuf yang memperkenal
kan angklung ke warga masyarakat di khususnya.
Disebutkan Imam, Depok mempunyai banyak potensi wisata yang belum digali secara profesional rumah tua di Margonda, Cimanggis peninggalan Kolonial Belanda dan ada 23 Setu beberapa sungai seperti Ciliwung, Sanggra
han, sungai Krukut,Sungai Cikeas dan beberapa lainnya.
“Semuanya dapat dikembangkan menjadi sebuah destinasi situs budaya dan wisata air.” Paparnya.
“Kota Depok punya market yang besar dari Jakarta, dimana mereka mencari tempat lebih natural.” tambah Imam.
Diakui, Depok bagian dari kultur Sunda dan Betawi Jakarta memang membu
tuhkan satu “Ikon ” dulu dengan “Belimbing” namun seiring dengan perkem bangan pembangunan “Belimbing” sulit ditemu
kan.(wismo)
