Ardan menjelaskan, setiap harinya sampah di Kota Depok diangkut armada sampah sebanyak 113 truck @ 12 meter kubik dan sampah yang terangkut sampai TPA Cipayung sekitar 1.565 ton namun sampah yang masuk ke TPA sebanyak 934 -950 ton.
Hal itu terjadi pengurangan sampah yang masuk ke TPA Cipayung, karena sebelumnya dilakukan pemilihan sampah organik.
Edisi.Id,Depok– Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Cipayung Ardan Kurniawan menyebutkan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok segera melakukan revitalisasi terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung.
Rencana revitalisasi TPA ini untuk memaksimalkan kapasitas dan fungsi dari likasi akhir sampah di Cipayung yang sudah over kapasitas.
Hal itu dikatakan,usai menerima kunjungan Kepala DLHK Ety Suryahati Selasa 6 April 2021 di Kantornya.
Ardan menjelaskan, setiap harinya sampah di Kota Depok diangkut armada sampah sebanyak 113 truck @ 12 meter kubik dan sampah yang terangkut sampai TPA Cipayung sekitar 1.565 ton namun sampah yang masuk ke TPA sebanyak 934 -950 ton.
Hal itu terjadi pengurangan sampah yang masuk ke TPA Cipayung, karena sebelumnya dilakukan pemilihan sampah organik.
Disebutkan revitalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung direncanakan tahun 2022.”Hal ini dilakukan karena, TPA Cipayung sudah lama di ambang kelebihan kapasitas.”
Diakui hingga saat ini, belum banyak yang dilakukan ada pertimbangan dengan wacana pemindahan pembuangan sampah ke TPA -Nambo Kabupaten Bogor.
“Revitalisasi TPA Cipayung pada akhirnya, diharapkan lokasi ini tetap dapat menampung sampah dan timbunannya dapat diolah lebih lanjut,” jelas Ardan.
Ardan menuturkan, sampah yang tidak masuk ke TPA Cipayung sebe
lumnya telah dipilah dan sampah organik dikirim ke UPS di tiap Kecamatan.
Pemilahan ini sangat membantu mengurangi beban sampah di TPA Cipayung yang sudah over kapasitas.
Revitalisasi TPA Cipayung mencakup penambahan sejumlah fasilitas pengolahan sampah.
“Revitalisasi nantinya ada tiga langkah dilakukan TPA, yakni penguatan tebing gunung sampah, penataan infrastruktur, zona aktif dan fasilitas lain. Sampah lama kami habiskan, sehingga sampah lama hanya menyisakan residu 5 persen,” ujar Ardan.
Ardan menjelaskan, untuk mengurangi sampah yang saat ini sudah over kapasitas, Pemerintah Kota Depok akan menerapkan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF). Saat ini, sedang melakukan Detail Engineering Design (DED) untuk merevitalisasi TPA Cipayung.
“Nantinya kalau teknologi RDF dilaksanakan akan mengubah sampah menjadi bahan bakar. Semoga saja penerapan teknologi FDR dapat terealisasi karena ya itu, sampah di TPA Cipayung sudah kelebihan kapasitas.” pungkasnya. (wismo)