Edisi.id – Tim bulutangkis Indonesia langsung menggelar latihan ringan setibanya di kota Chambly, Perancis, pada Kamis, 29 Februari sore.
Latihan ini bertujuan untuk mengembalikan otot-otot yang kaku dan juga menghindari jetlag yang melanda.
“Kita usai perjalanan panjang, ditotal dengan transit kurang lebih 20 jam, pasti kondisi badan kaku dan pegal. Latihan hari ini berfokus pada conditioning, jadi besok saat mulai masuk program latihan dalam rangka persiapan ke turnamen kondisinya sudah lebih baik,” ujar Yansen Alpine, pelatih fisik yang mendampingi dikutip dari PBSI, Kamis, 29 Februari.
“Selain itu, latihan dipilih sebagai pengisi kegiatan untuk mengurangi efek jetlag yang melanda. Efek ini harus segera dihilangkan, jam tidur harus disesuaikan dengan jam di sini yang berbeda enam jam dengan Jakarta agar tidak mengganggu hari-hari ke depan,” tambah Yansen.
Dalam latihan ini, Yansen memberikan beberapa menu latihan seperti jogging dan gerakan multilateral.
“Latihan tidak yang terlalu berat, waktunya pun kurang dari satu jam. Anak-anak pun melakukan dengan serius tapi santai,” pungkas Yansen.
Sementara itu, atlet ganda putra Fajar Alfian pun mengungkapkan hal yang serupa dengan pelatih.
Fajar dan atlet lainnya berkomitmen untuk langsung memulai latihan.
“Setelah berdiskusi dengan pelatih, kami sepakat untuk langsung melakukan latihan. Karena kalau diam saja di kamar pasti ngantuk dan itu harus dipaksa tidak tidur. Tidurnya nanti di malam hari sebagai penyesuaian jam,” ungkap Fajar.
“Tadi sedikit conditioning saja. Mulai jogging tapi karena hujan gerimis kami pindah ke dalam ruangan untuk latihan kelincahan,” sambung Fajar.
Diketahui, tim bulutangkis Indonesia rencananya baru akan menggelar latihan teknik hari ini mulai pukul 09.00 WIB.
Sebelumnya, latihan akan dilakukan di lapangan terbuka yang terletak di Chateau de Maffliers, tempat training camp.
Namun saat sesi jogging, hujan gerimis melanda. Akhirnya latihan dipindah ke dalam ruangan.
Foto: PBSI