Jawa Barat | Edisi.id – Dedi Mulyadi (KDM) Gubernur Jawa Barat melontarkan ultimatum keras bagi Desa dan Kelurahan yang masih abai terhadap kebersihan lingkungan. Ia menegaskan tak akan mencairkan bantuan keuangan bagi wilayah yang masih kumuh dan tak serius mengelola sampah.
Pernyataan tersebut ditegaskan KDM jelang hari pertama aktivitas pemerintahan setelah libur panjang Idul Fitri 1446H. KDM ingin langkah awal usai libur dimulai dengan komitmen terhadap kebersihan dan tata kelola lingkungan.
“Saya tidak akan mencairkan bantuan-bantuan keuangan baik untuk Desa maupun Kelurahan selama Desa nya masih kotor. Selama kelurahannya masih kotor, selama warganya masih jorok membuang sampah ke sungai, selama dan Kelurahan dan Desa nya tidak memiliki inisiatif untuk melakukan pengelolaan sampah dengan baik, menata lingkungannya”, tegasnya dalam pernyataan di Instagram, Minggu 6/4/2025.
KDM menyebut, bahwa kebijakan tersebut akan langsung diberlakukan mulai Selasa, 8 April 2025, saat hari pertama seluruh ASN kembali bekerja setelah cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1446H.
Menurutnya, momen tersebut pas untuk memulai perubahan, dan dirinya memastikan, bahwa seluruh aparat negara akan masuk pada hari itu dan bergerak saat itu juga.
“Kita akan mulai bekerja pemerintah Provinsi Jawa Barat hari Selasa tanggal 8 April 2025. Karena bagi saya pada hari Selasa itu dipastikan seluruh pegawai Provinsi Jawa Barat sudah ada di wilayah Provinsi Jawa Barat, termasuk juga para pegawai di lingkungan Desa, Kelurahan, Kabupaten dan Kota di seluruh Provinsi Jawa Barat”, terangnya.
“Inilah langkah-langkah yang akan kami lakukan, semoga dengan langkah-langkah ini Jawa Barat akan tumbuh menjadi Provinsi yang : Gemah Ripah, Repeh, Rapih”, tandasnya.
Langkah ini menandai keseriusan Dedi Mulyadi selaku orang nomor satu di Jawa Barat dalam menjadikan kebersihan sebagai indikator utama penyaluran bantuan, dan dirinya berharap dengan sikap tegas ini bisa menggugah kesadaran kolektif warga dan aparatur pemerintahan di seluruh Jawa Barat.(Arifin)
