Universitas SaintekMu, Pionir Prodi Film dan Televisi di Lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah

  • Bagikan
Universitas Saintek Muhammadiyah masih membuka pendaftaran mahasiswa baru hingga 31 Oktober 2025.(Foto : Istimewa)

Jakarta | Edisi.id — Universitas Saintek Muhammadiyah (SaintekMu) menegaskan posisinya sebagai pelopor pendidikan kreatif berbasis teknologi di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan menghadirkan Program Studi (Prodi) Film dan Televisi, satu-satunya di antara 174 perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia.

Inisiatif ini menandai langkah strategis Muhammadiyah dalam menjawab kebutuhan industri kreatif nasional yang kian berkembang.

Kepala Pemasaran SaintekMu, Ria Rosalina, M.Pd, menjelaskan, bahwa pendirian Prodi Film dan Televisi lahir dari kebutuhan akademik untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak hanya menguasai aspek teknis produksi, tetapi juga memahami film dan televisi sebagai media komunikasi publik yang sarat nilai edukatif dan transformasional.

“Film dan televisi adalah ruang wacana yang membentuk cara berpikir masyarakat. Karena itu, kami ingin menghasilkan lulusan yang kreatif, beretika, dan berwawasan global”, ujar Ria, Minggu (13/10/2025).

Secara akademik, Ria menegaskan, bahwa prodi ini mengusung paradigma ‘Integrated Media Studies’ dengan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan teori komunikasi, estetika visual, teknologi penyiaran, serta manajemen produksi kreatif. Kurikulumnya disusun selaras dengan dinamika industri media global, mengedepankan kompetensi kritis, inovatif, dan beretika islami.

Lebih jauh, Ria menjelaskan, bahwa pembelajaran di Prodi Film dan Televisi tidak hanya menitikberatkan pada praktik produksi karya, tetapi juga pada analisis sosial dan budaya terhadap narasi visual.

Mahasiswa diarahkan untuk meneliti, mengkaji, dan mengkritisi isu representasi media, etika penyiaran, serta dampak digitalisasi terhadap struktur masyarakat.

“Kami ingin melahirkan sineas yang berpikir ilmiah dan Islami, bukan sekadar pembuat konten”, bebernya.

Prestasi akademik Prodi Film dan Televisi juga mulai mendapat pengakuan nasional. Baru-baru ini, SaintekMu terpilih sebagai salah satu dari 10 kampus penerima hibah produksi film dari Kementerian bersama sembilan perguruan tinggi ternama di Indonesia.

Program hibah ini menjadi bukti bahwa kapasitas akademik dan kreativitas mahasiswa SaintekMu telah diakui setara dengan kampus-kampus mapan di bidang perfilman. Hibah tersebut diarahkan untuk mendukung produksi karya film mahasiswa bertema kebudayaan, pendidikan, dan nilai kemanusiaan.

Untuk mendukung proses akademik, SaintekMu menyediakan fasilitas berstandar industri, seperti studio produksi, laboratorium multimedia, dan ruang pascaproduksi digital. Fasilitas asrama mahasiswa turut disiapkan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, seimbang antara kegiatan akademik, serta pembinaan karakter.

Menurut Ria, keunggulan akademik SaintekMu juga didukung oleh biaya pendidikan yang terjangkau, menjadikannya sebagai alternatif rasional bagi calon mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan kreatif berkualitas tanpa beban ekonomi tinggi.

Keterjangkauan ini merupakan bagian dari komitmen Muhammadiyah dalam memperluas akses pendidikan tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Selain Prodi Film dan Televisi, SaintekMu juga memiliki Prodi Ilmu Komputer dengan tiga konsentrasi yakni : Teknik Informatika, Sistem Informasi, Sains Data, serta Prodi Komunikasi dan Bisnis dengan program studi Kewirausahaan, serta Sains Komunikasi. Ketiganya memperkuat sinergi akademik antara teknologi, bisnis, dan kreativitas yang menjadi ciri khas universitas ini.

Sebagai penutup, Ria Rosalina menyampaikan, bahwa Universitas Saintek Muhammadiyah masih membuka pendaftaran mahasiswa baru hingga 31 Oktober 2025. Ia menegaskan, SaintekMu berkomitmen mencetak lulusan unggul yang mengintegrasikan ilmu, iman, dan kreativitas untuk berkiprah dalam dunia industri kreatif dan teknologi komunikasi modern.(Arifin)

  • Bagikan