Edisi.id – Akhir tahun, jadikan momentum untuk melakukan sebuah resolusi baru, mengevaluasi hal-hal yang sudah dilakukan dan apa yang akan diperbuatnya untuk hari esok. Hal itulah yang ingin dibiasakan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji dengan bersilahturrahmi dan berdiskusi bersama wartawan PWI Kota Depok, di Kantor PWI Kota Depok, Senin (27/12/2021).
“Ini bentuk laporan tahunan ke wartawan mengenai kinerja saya sebagai anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) Kota Depok-Kota Bekasi. Saya butuh kritik dan saran dari teman-teman wartawan untuk kinerja yang lebih baik lagi,” ujar Nuroji yang hadir di Kantor PWI Kota Depok didampingi sang istri tercinta yang juga anggota DPRD Kota Depok, Rezky M Noor.
Kembali tunaikan janji kampanye Idris- Imam bagikan KDS Pendidikan kepada 743 siswa prasejahtera
Menurut Nuroji, peran serta seluruh pihak, terutama wartawan sangat membantu terlaksananya program pembangunan yang dibutuhkan rakyat. “Keberadaan wartawan yang profesional dengan semangat membangun sangat dibutuhkan pemerintah, eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Pers sebagai pilar keempat demokrasi harus diikutsertakan dalam pembangunan yang mensejahterakan rakyat,” tuturnya.
Lebih jauh, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini menjelaskan mengenai tupoksinya yang dijalaninya dibidang pendidikan, seni, budaya, olahraga dan pariwisata. “Sudah tugas saya memperjuangkan anggaran 20 persen untuk pendidikan di Kota Depok. Begitu juga dibidang seni, budaya, olahraga dan pariwisata. Pembangunan itu tidak hanya fisik tapi juga karakter dan kepribadian,” jelasnya.
Nuroji mempertanyakan kenapa Pemkot Depok tidak memanfaatkan maksimal bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat yang diperjuangkan DPR. “Semestinya Pemkot Depok dapat membangun banyak sekolah baru, cuma sayang tidak ada keberanian untuk mengeksekusinya. Saya juga mempertanyakan Pemkot Depok tidak memiliki identitas pariwisata. Hingga saat ini, Kota Depok tidak memiliki blue print aktivitas pariwisata yang dapat bersinergi dengan seni, budaya dan ekonomi kreatif,” ungkapnya.
(Diana Hanny)