edisi.id – Sebagai daerah penyangga ibu kota, dengan jumlah penduduk lebih dari 5 juta jiwa, Kabupaten Bogor merupakan daerah yang terus bertumbuh, baik dari sisi ekonomi maupun kependudukan. Sebagai daerah pusat pertumbuhan ekonomi, Bogor menjadi daya tarik untuk mengadu nasib bagi masyarakat dari seluruh Indonesia.
Tingginya angka migrasi, tak pelak membuat Kabupaten Bogor berpotensi mengalami pertambahan jumlah penduduk dengan cepat. Guna mengendalikan pertumbuhan penduduk, Kabupaten Bogor terus menggalakkan program Keluarga Berencana.
Program KB yang paling efektif adalah metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) yang terdiri dari IUD, Implan, dan MOW/MOP. Oleh karena itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor sebagai leading sector program pengendalian penduduk terus melakukan upaya untuk mencapai target akseptor MKJP. “Kita terus berupaya mencapai target akseptor MKJP yang telah ditetapkan,” ujar Hj. Dyah Susilowati, SE, Sub Koordinator Pelayanan KB DP3AP2KB Kabupaten Bogor pada rapat evaluasi pelayanan KB, Selasa, 2 Agustus 2022.
Hadir dalam rapat yang dihelat di Aula DP3AP2KB itu seluruh Koordinator Lapangan KB se Kabupaten Bogor. Mereka menyatakan komitmen untuk berupaya mencapai target akseptor MKJP yang telah ditetapkan. “Kami akan berupaya menggerakan seluruh tenaga lini lapangan, PKB, TPD, dan Pos KB yang ada di kecamatan masing-masing untuk mencapai target yang telah ditetapkan,” ujar Ir. Sri Budiarti, Korlap Kecamatan Sukaraja yang juga salah satu pengurus Ikatan Penyuluh KB Kabupaten Bogor./Naz
