Edisi.id – Leadership practice merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara konsisten oleh pemimpin dalam membantu anggotanya menjadi lebih baik dan berkembang.
Ada beberapa gaya kepemimpinan seperti mendorong anggota team untuk lebih maju, melakukan pelatihan dan memberikan inspirasi kepada anggota tim.
Memilih gaya kepemimpinan dan menetapkan gaya kepemimpinan dapat berpengaruh besar dalam proses keberhasilan sebuah tim.
Kita tidak boleh menyamaratakan kebutuhan kepemimpinan dengan semua anggota tim.
Dalam memimpin, dibutuhkan kemampuan untuk menerima, menyetujui, dan mendukung ide atau saran yang ada.
Kunci dari keberhasilan pemimpin saat ini, bukan seberapa besar otoritas yang dimiliki.
Tetapi terletak pada kemampuan untuk menggugah, mengajak, dan menggerakkan anggota tim dalam mencapai tujuan bersama.
Terdapat lima faktor penghambat dalam memberikan pengaruh antara lain seperti kredibilitas pemimpin, kedekatan pemimpin dengan anggota timnya, keyakinan mindset, minat dan kebutuhan anggota tim, dan gaya komunikasi pemimpin.
Langkah pertama kita yang dapat kita lakukan dalam mempengaruhi adalah dengan mengembangkan kredibilitas diri.
John C.Maxwell menyebutkan kredibilitas yang tinggi adalah aset terbesar yang dimiliki pemimpin untuk mengajak dan mempengaruhi orang lain.
Untuk menjadi lebih kredibel kita perlu memiliki kompetensi yang relevan dalam bidang kita.
Seorang pemimpin harus tetap konsisten dengan apa yang mereka katakan, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
Cara kedua yaitu membangun dengan kedekatan. Abraham Lincoln salah satu presiden Amerika Serikat menyebutkan bahwa jika ingin memenangkan hati seseorang dan membuatnya menerima ide yang kita punya, dibutuhkan pendekatan.
Langkah yang mesti kita lakukan adalah menjadikan mereka sebagai teman.
Untuk mengembangkan dalam mempengaruhi kita membutuhkan kedekatan oleh orang lain.
Adapun cara lain untuk membangun kedekatan adalah membangun kegiatan di luar jam kerja. Selain itu, cara lain untuk membangun kedekatan yakni dengan keterbukaan komunikasi.
Sebab, semakin dekat kualitas hubungan akan semakin mudah kita mengajak dan mempengaruhi orang lain.
Pemimpin yang memahami minat dan kebutuhan individu dalam tim, dapat lebih efektif dalam mempengaruhi anggota tim nya.
Menurut Abraham Maslow ada lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan psikologis, rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan aspirasi diri.
Pemimpin yang memahami minat dan kebutuhan individu dapat mengidentifikasi apa yang memotivasi anggota tim nya secara unik.
Berkomunikasi dengan efektif merupakan langkah terakhir untuk mempengaruhi orang lain.
Pemimpin harus memiliki komunikasi yang baik untuk menyampaikan pesan secara jelas, mendengarkan dengan baik, menjawab pertanyaan, dan memberi solusi atas kekhawatiran tim.
Tak hanya itu, pemimpin juga mesti menyelaraskan antara minat dan kebutuhan anggota dengan tujuan organisasi.
Pemimpin yang efektif akan bisa mengidentifikasi gaya komunikasi orang yang ingin mereka pengaruhi.
Keterampilan memengaruhi bukan hanya tentang memaksa atau memerintah.
Tetapi juga tentang berkomunikasi, membangun hubungan, mendengarkan, dan memahami kebutuhan. ***
(Putri Ragil Sulisno)