Gercep Respon persoalan Infrastruktur dan Sosial, Walikota Depok, Supian Suri Blusukan ke Cimanggis dan Tapos

  • Bagikan

Edisi.id – Langkah cepat kembali dilakukan Wali Kota Depok, H. Supian Suri, dalam merespons berbagai persoalan infrastruktur dan sosial di wilayahnya. Kali ini, giliran Kecamatan Cimanggis dan Tapos yang menjadi sasaran blusukan, dengan fokus utama pada relokasi sekolah dasar dan renovasi rumah warga kurang mampu.

Didampingi oleh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan unsur Forkopimcam, Supian Suri mengunjungi SDN Cisalak Pasar 3. Sekolah ini berada tepat di samping SMA Negeri 13 Depok, dan menurutnya, kondisi tersebut kurang ideal untuk proses belajar-mengajar para siswa SD.

“Dari sisi luas dan aktivitas harian, sangat kurang mendukung. Untuk itu, kami akan merencanakan relokasi SDN Cisalak Pasar 3 agar kegiatan belajar siswa tidak terganggu,” jelasnya, Rabu (10/9/2025).

Tak hanya soal pendidikan, perhatian juga diberikan terhadap permasalahan banjir yang kerap melanda wilayah sekitar Kali Cipinang. Wali Kota meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk melakukan kajian menyeluruh, dari hulu hingga hilir, guna mencari solusi permanen atas luapan air yang berdampak hingga wilayah Sukamaju Baru, Sukatani, hingga Harjamukti.

“Mudah-mudahan langkah ini bisa mengurangi jumlah warga yang terdampak banjir ke depannya,” ungkap Supian.

Kunjungan ke lapangan, menurutnya, merupakan agenda rutin Pemerintah Kota Depok untuk memastikan langsung persoalan yang dihadapi masyarakat dan menilai efektivitas program yang sudah berjalan.

“Setiap minggu kami turun langsung ke kecamatan dan kelurahan untuk melihat apa yang sudah berjalan dan apa yang masih perlu perhatian,” tambahnya.

Di bidang sosial, Pemkot Depok juga menaruh perhatian pada kondisi rumah tidak layak huni (RTLH). Salah satu rumah yang menjadi sasaran renovasi milik Kayla dan Kinin, warga RT 001 RW 08, Kelurahan Harjamukti, Cimanggis. Rumah tersebut mengalami kerusakan parah, terutama di bagian atap yang bocor dan struktur bangunan yang mulai rapuh.

“Anak-anaknya memang sudah bekerja, tapi belum cukup untuk memperbaiki rumah ataupun menanggung biaya kesehatan. Pemerintah akan bantu renovasi rumah sekaligus memfasilitasi pengobatan keluarga ini,” kata Supian.

Sementara itu, di wilayah Tapos, Pelaksana Tugas Camat Jarkasih ikut bergerak cepat meninjau titik-titik rawan banjir. Salah satu solusi yang tengah dirancang adalah pembangunan turap kali guna menahan debit air.

“Sudah kami koordinasikan dengan PUPR dan ditindaklanjuti oleh bidang SDA. Pengerjaan fisik akan dimasukkan dalam anggaran tahun 2026,” ujar Jarkasih.

Ia juga mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan, khususnya dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat memperparah kondisi saluran air.

  • Bagikan