Edisi.id – Forum Rencana kerja Perangkat Daerah dilaksanakan di gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok dilakukan secara online melalui aplikasi Zoom meeting pada Rabu (17/02/2021) bertujuan untuk mendesain apa yang sudah dimusyawarahkan pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) kelurahan dan kecamatan, yang mana diharapkan dapat terukur serta terarah sehingga menjadi jelas. Seperti apa yang diharapkan sesuai dengan visi dan misi walikota terpilih untuk mempercepat pembangunan.
Visi: Depok yang maju, berbudaya dan sejahtera
Misi:
- Meningkatkan pembangunan infrastruktur berbasis teknologi dan berwawasan lingkungan.
- Meningkatkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang modern dan partisipatif.
- Mewujudkan masyarakat yang religious dan berbudaya berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga.
- Mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berdaya saing.
- Mewujudkan kota yang sehat, aman, tertib dan nyaman.
Pada kesempatan itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Kafrawi menyampaikan, bahwa pembangunan ini mengarah pada beberapa persoalan yang ada seperti banjir, longsor, dan kemacetan yang mana persoalan ini diharapkan dapat teratasi.
“Pada forum ini diharapkan akan ada sebuah perencanaan yang betul-betul bisa membina Depok untuk lebih baik lagi, dapat tumbuh bukan hanya kebudayaannya namun juga pembangunannya, dan dapat menghasilkan masukan sebagai bahan perencanaan untuk pembangunan kota,” tutur Kafrawi.
Kepala Bappeda Kota Depok, Ir. Widyati Riyandani menjelaskan, beberapa capaian Indikator Makro Kota Depok 2020 pada forum Rencana Kerja Perangkat Daerah, sebagai berikut:
- Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 berada di angka 6,47 lebih tinggi daripada Provinsi Jawa Barat maupun Nasional
- Laju Inflasi pada 2020 mengalami penurunan menjadi 1,78 dari yang sebelumnya 3,29 pada 2019
- Pengangguran 2020 terjadi kenaikan menjadi 9,87% dari sebelumnya 6,12% di tahun 2019, dikarenakan dampak melemahnya ekonomi karena Covid-19. Angka ini masih kecil dibandingkan Provinsi Jawa Barat, namun kenaikannya cukup signifikan dibanding kabupaten kota yang ada di Jawa Barat
- Kemiskinan pada 2020 mengalami peningkatan di angka 2,45 dari yang sebelumnya pada 2019 di angka 2,07, namun angka 2,45 ini menjadi yang terendah dibandingkan kabupaten kota yang lain
- Indeks Pembangunan Manusia mengalami peningkatan dari angka 80,82 pada 2019 menjadi 80,97 pada 2020