Inovatif! Jalin Sinergi dengan PNJ, Haikal dan H. Ugan Targetkan Wilayahnya Bebas Sampah

  • Bagikan
Haikal (Kokoy) Ketua RT5/RW2, Bersama H. Ugan Ganda Winata Ketua RW2, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Targetkan Wilayahnya Bersih Bebas Sampah.(Foto : Edisi.id)
Haikal (Kokoy) Ketua RT5/RW2, Bersama H. Ugan Ganda Winata Ketua RW2, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Targetkan Wilayahnya Bersih Bebas Sampah.(Foto : Edisi.id)

Depok | Edisi.id – Ketua RT 05/RW 02 Kelurahan Depok, Haikal (Kokoy), menegaskan bahwa persoalan sampah merupakan isu struktural yang hanya dapat diatasi melalui kolaborasi lintas-elemen masyarakat.

Ia menilai keterlibatan akademisi, komunitas, dan warga merupakan prasyarat untuk menghadirkan model pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat akar rumput.

Sebagai langkah konkret, Haikal menggandeng tim akademisi dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) untuk merancang sistem pengolahan sampah plastik berbasis teknologi tepat guna.

Kerjasama tersebut menghasilkan hibah satu unit mesin pencacah plastik ‘Plastic Crusher’/’Shreder’ alat yang telah diuji mampu mencacah 20–30 kilogram per jam.

“Mesin ini bukan sekadar alat, melainkan ‘Laboratorium kecil’ bagi warga, untuk bereksperimen mengubah sampah menjadi biji plastik daur ulang, yang dapat diproduksi kembali menjadi berbagai kebutuhan rumah tangga”, terang Haikal, Minggu 16/11/2025.

Haikal menyebut, bahwa pengelolaan sampah harus lahir dari inisiatif komunitas, bukan sekadar instruksi struktural dari pemerintah.

Karena itu, ia mendorong partisipasi warga untuk ikut merancang, mengolah, dan memanfaatkan kembali sampah plastik agar memiliki nilai ekonomi.

Menurutnya, kreativitas warga adalah : ‘Aset sosial yang jika difasilitasi, dapat mengubah beban lingkungan menjadi peluang produktif’.

“Saya mengajak warga untuk menyusun model ekonomi sirkular di tingkat RT, dengan memanfaatkan hasil produksi plastik daur ulang secara mandiri, dan saya juga berharap agar kreativitas kolektif warga akan menjadi fondasi keberhasilan inisiatif ini”, ungkapnya.

“Kalau kita gerakkan bersama, sampah bisa menjadi sumber inovasi, bukan lagi sumber masalah”, tegasnya.

Dengan sinergi akademisi dan kekuatan sosial warga, Haikal optimistis wilayahnya dapat mencapai target ‘Bebas Sampah’ melalui inovasi berbasis partisipasi komunitas dan pemanfaatan teknologi tepat guna.

Sementara itu, H. Ugan Ganda Winata selaku Ketua RW2, Kelurahan Depok menekankan, bahwa warga perlu memiliki literasi ekologis yang memadai, terutama terkait prinsip pemilahan, reduksi sampah, serta penguatan budaya tidak membuang sampah sembarangan.

“Lingkungan bebas sampah tidak mungkin terwujud jika masyarakat tidak memahami mekanisme dasar pengelolaan sampah yang benar”, terangnya.

H. Ugan juga menegaskan, bahwa realisasi lingkungan bebas sampah menuntut tingkat ‘Ecological Awareness’ warga yang konsisten dan terdiferensiasi.

Ia memandang, bahwa intervensi struktural akan kehilangan efektivitas apabila tidak diimbangi dengan kompetensi dasar masyarakat dalam mengelola sampah secara benar.(Arifin)

  • Bagikan