Iyus Jampang Desak Pemkot Depok Optimalkan CSR untuk Revitalisasi Situ Gadog sebagai Model Ekowisata Berkelanjutan

  • Bagikan
Iyus Jampang (Tengah) sedang berbincang dengan Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah.(Foto : Edisi.id)
Iyus Jampang (Tengah) sedang berbincang dengan Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah.(Foto : Edisi.id)

Depok | Edisi.id — Koordinator Pelestarian Situ Gadog Iyus Jampang mendesak Pemerintah Kota Depok mengoptimalkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan lokal untuk merevitalisasi Situ Gadog sebagai model ekowisata berkelanjutan.

Pernyataan tersebut disampaikan usai menghadiri kegiatan Aksi Bersih Sungai Cipinang Segmen I di Jalan Kober 2, Kelurahan Cisalak Pasar, Cimanggis, yang turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Depok Fraksi Gerindra Hj. Yeti Wulandari, Wakil Menteri LHK Diaz Hendropriyono, dan Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah.

Iyus menilai, bahwa pelibatan dunia usaha melalui CSR harus menjadi instrumen strategis dalam pembangunan ekologis.

“Revitalisasi Situ, bukan semata proyek infrastruktur, tetapi komitmen sosial lingkungan dalam menjaga keberlanjutan ruang hidup masyarakat”, ucap Iyus, Minggu 26/10/2025.

Menurutnya, pada masa efisiensi global, CSR berpotensi menjadi alat kebijakan efektif menuju pembangunan berorientasi keberlanjutan. Pemerintah perlu menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial, dan ekologis agar pembangunan tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi juga ketahanan lingkungan.

Ia mendorong penerapan ‘Evidence Based Policy’ dalam penyusunan masterplan Situ Gadog, agar kebijakan berbasis data ekologis dan sosial mampu menciptakan tata kelola adaptif dan berdaya tahan.

“Pendekatan ilmiah harus menjadi fondasi agar revitalisasi tidak berhenti pada aspek estetika”, tegasnya.

Iyus juga menekankan pentingnya penguatan kapasitas masyarakat sekitar sebagai pelaku ekonomi hijau melalui program CSR. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi turut mengelola sumber daya secara berkelanjutan.

Ia mengaitkan gagasannya dengan prinsip ‘Triple Bottom Line’ yaitu : Profit, People, Planet, yang menyeimbangkan keuntungan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan pelestarian lingkungan.

Prinsip ini, menurutnya, akan menjadikan Situ Gadog sebagai laboratorium ekowisata perkotaan yang mencerminkan arah Depok Maju berbasis keberlanjutan.

Iyus menegaskan, bahwa revitalisasi Situ Gadog harus menjadi prioritas kebijakan ekologis.

“Penguatan karakter ekologis bukan sekadar branding, tetapi bentuk kesadaran kolektif menjaga sumber daya air di tengah ekspansi urban”, pungkasnya.(Arifin)

  • Bagikan